Monitoring Rutin di Hari Sumpah Pemuda

0
112

Peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 merupakan sebuah peristiwa dimana para pemuda Indonesia menyatakan tekad dan kehendak yang kuat untuk bersatu di tengah kenyataan keragaman untuk menghadirkan negara Indonesia. Pantaslah kiranya nilai-nilai agung yang ditampilkan oleh generasi sumpah pemuda 1928 ini menjadi tonggak penting dalam Upaya meraih kemerdekaan dengan diawali menguatkan kesadaran dan karakter bangsa Indonesia. Peringatan Sumpah Pemuda tahun 2024 ini mengambil tema “Maju Bersama Indonesia Raya”, untuk meningkatkan dan memajukan berbagai elemen pelayanan kepemudaan hingga mencapai kondisi Indonesia yang raya, Indonesia yang besar, Indonesia yang sejahtera.

Ario Bimo Nandito Ariotedjo selaku Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam sambutannya mengingatkan kita pada persatuan yang dicontohkan pemuda pada tahun 1928. Ario menyampaikan agar, “Momentum ini merupakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada agenda-agenda pengembangan kepemudaan sebagai bagian penting dalam Pembangunan Indonesia, baik dalam posisi pemuda sebagai subjek Pembangunan maupun sebagai objek Pembangunan”.

Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini jatuh di hari senin yang bertepatan dengan kegiatan monitoring rutin untuk melakukan perawatan koleksi dan sarana prasarana Museum Manusia Purba Sangiran. Museum Manusia Purba Sangiran terdapat 4 museum klaster dan 1 Museum Lapangan dengan tema yang berbeda-beda. Keempat museum klaster tersebut adalah Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan, Dayu, Bukuran, Ngebung dan satu Museum Lapangan Manyarejo.

Kelima museum tersebut buka pada hari Selasa-Minggu, pukul 08.00-15.30 WIB, hari senin tutup. Setiap hari Senin museum tutup karena hari senin dimanfaatkan petugas untuk melakukan perawatan berbagai hal yang dapat menjadi masalah dalam ruang pamer. Perawatan dilakukan dengan pembersihan terhadap koleksi museum dan perangkat pendukungnya. Semua yang dilakukan ini pada akhirnya berdampak positif tidak hanya bagi koleksi yang dipamerkan saja tetapi juga dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung.

Dalam kesempatan ini dilakukan pembersihan dan penataan koleksi di ruang pamer serta pengecekan terhadap koleksi dan materi pendukung tata pamer yang rusak, perlu diperbaiki, dan/ atau perlu diganti. Jadi bagi anda calon pengunjung, diharap maklum terkait tutupnya Museum Manusia Purba  Sangiran di hari Senin. Proses perawatan terhadap koleksi museum dan sarana penunjangnya dapat membuatnya dinikmati oleh pengunjung dalam jangka panjang yang pada akhirnya berdampak positif bagi koleksi dan juga kenyamanan pengunjung. Demi kenyamanan bersama, pengunjung museum diharap ikut berperan aktif dalam menjaga kelestarian koleksi seperti dengan menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.

Dapat dikatakan bahwa hari senin merupakan hari perlindungan terhadap koleksi yang dipamerkan, ini semua guna keberlanjutan penyebaran informasi yang dilakukan melalui materi di ruang pamer. (Wiwit Hermanto)