Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak akhir tahun 2019 memberi banyak dampak pada masyarakat dunia. Salah satu yang terdampak adalah kegiatan BPSMP Sangiran yang banyak tertunda, dialihkan penganggarannya, bahkan hingga dibatalkan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan kreatifitas dalam memodifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan harus terus berjalan dengan berbagai modifikasi yang diperlukan sehingga masyarakat dapat diberi layanan secara optimal. Salah satu upaya penyebaran informasi pada masyarakat khususnya siswa sekolah, BPSMP Sangiran memiliki program Sangiran Masuk Sekolah (SMS) yang merasakan efek yang sangat telak.
Pandemi ini memaksa sekolah-sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh, sekolah tidak melakukan tatap muka, selain itu informasi khususnya bagi siswa terhambat dengan ditutupnya museum sebagai sumber informasi pendidikan. Hal ini berimplikasi dalam pelaksanaan program SMS, tidak memungkinkan masuk sekolah, memberikan informasi tentang Sangiran dengan tatap muka dengan metode yang sudah dilakukan seperti pada tahun 2019 yang menuai keberhasilan program SMS pada edisi perdana.
Pada tahun perdana tersebut, BPSMP Sangiran mendatangi sekolah yang dituju kemudian menyelenggarakan beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut seperti pengajaran materi masa praaksara, pameran mini, dan pengenalan Sangiran melalui alat peraga dan koleksi Museum Sangiran, serta pemutaran film pendek. Peserta didik diajak untuk meresapi pengetahuan tentang Sangiran melalui penjelasan edukator, koleksi fosil yang dibawa, dan juga menyaksikan film tentang Sangiran.
Karena pandemi Covid-19, dilakukan modifikasi program SMS dengan metode daring melalui aplikasi Zoom Meeting sehingga memungkinkan menyebarkan informasi tentang Sangiran pada peserta didik. Pada program SMS tahun 2020 ini, dimanfaatkan kemajuan teknologi, dengan menghadirkan narasumber yang berbagi pengetahuan pada peserta didik.
Program SMS tahun 2020 menyasar SMA Pradita Dirgantara pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020. Pemilihan sekolah ini karena, “Penguasaan teknologi dan dukungan infrastruktur siswa-siswa menjadi kunci dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini”, jelas Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Pamong Budaya Ahli Muda.
Hal ini dibuktikan dengan dukungan pihak sekolah yang sangat antusias dengan program yang dilakukan ini yang menyasar siswa serta civitas akademi SMA Pradita Dirgantara. Kepala Sekolah, Kolonel Kes. DR. Yulianto Hadi, MM menyambut hangat Program SMS. “Pandemi bagi mayoritas orang mengerikan dan menakutkan ternyata juga berdampak pada proses pendidikan. Masa pandemi merupakan musibah bagi umum tapi ada hikmah yang besar sehingga kita harus lebih kreatif dalam pembelajaran”.
Modifikasi guna menyikapi pandemi Covid-19 merupakan sebuah keharusan sehingga tidak memutus kewajiban BPSMP Sangiran meyebarkan informasi dan memberikan hak masyarakat mendapat informasi. Pandemi mengajarkan segenap pihak untuk berubah, memulai kehidupan baru yang sebelumnya masih asing, modifikasi dengan daring ini adalah salah satunya. (Wiwit Hermanto)