Migrasi Australomelanesid

0
1945
Sebuah Tradisi

Sebaran para Australomelanesid di awal Kala Holosen itu sangat jelas, dari barat di Sumatra Utara, kemudian Jawa dan Kalimanta Selatan, dan juga Flores di Nusa Tenggara Timur. Masih banyak daerah lainnya di Indonesia yang belum menampakkan sisa manusia dari periode ini, khususnya wilayah Maluku dan Papua, tetapi bukan berarti daerah tersebut belum dihuni di kala itu. Penelitian-penelitian di masa datangdiharapkan dapat menemukan data baru untuk mengisi kekosongan tersebut.

Temuan dari Song Keplek dan Gua Braholo di Gunung Sewu, serta Gua Tengkorak di Gunung Batubuli di satu pihak dan dari Gua Lawa, Gua Marjan, dan Gua Sodong di lain pihak, ditambah dengan berbagai gua di Flores, menampakkan adanya kesejajaran. Apabila lingkup diperluas lagi hingga ke situs-situs terbuka berupa bukit kerang di Sumatra Utara, tampaknya terdapat pendukung budaya yang konsistens pada paruh pertama Kala Holosen, meski sebagian peneliti melihat manusia berciri Papua-melanesid untuk manusia yang ditemukan di bukit kerang. Penemuan-penemuan rangka di atas membuktikan bahwa pada Kala Holosen, selama masa antara 10.000 tahun hingga sekitar 4.000 tahun yang lalu, daerah ini telah marak dihuni oleh ras Australomelanesid. (Harry Widianto)

Selengkapnya silahkan klik disini