Metode Daring Dimanfaatkan dalam Program SMS

0
455

SMA Pradita Dirgantara menjadi sasaran Program Sangiran Masuk Sekolah (SMS) pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020. Kegiatan SMS ini mengalami modifikasi karena pandemi Covid-19, dilaksanakan melalui program daring yang sebelumnya dilakukan secara luring/ tatap muka.
Selama pandemi Covid-19, sekolah-sekolah terpaksa melakukan pembelajaran jarak jauh dengan mengandalkan teknologi. Hal ini yang menjadi latar belakang SMS kali ini dilakukan secara daring dan pihak BPSMP Sangiran menentukan SMA Pardita Dirgantara karena, “Penguasaan teknologi dan dukungan infrastruktur siswa-siswa menjadi kunci dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini”, jelas Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Pamong Budaya Ahli Muda.
Kepala Sekolah, Kolonel Kes. DR. Yulianto Hadi, MM menyambut hangat Program SMS. “Pandemi bagi mayoritas orang mengerikan dan menakutkan ternyata juga berdampak pada proses pendidikan. Masa pandemi merupakan musibah bagi umum tapi ada hikmah yang besar sehingga kita harus lebih kreatif dalam pembelajaran”.
Masa pandemi Covid-19 ini memang menuntut setiap orang berpikir kreatif, sekolah sebagai lembaga pendidikan juga mengambil berbagai kebijakan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Dengan metode pembelajaran jarak jauh dengan mengandalkan teknologi diperlukan berbagai inovasi agar siswa tidak cepat bosan. Untuk itu, Program SMS berusaha untuk mengambil peran, memberikan pengetahuan dan juga memperkaya pengetahuan siswa agar langsung berjumpa dengan narasumber yang ahli di bidangnya.
Dalam kesempatan ini, Iskandar Mulia Siregar, S.Si. selaku Kepala BPSMP Sangiran menjelaskan bahwa, “BPSMP Sangiran dalam masa pandemi ini juga dituntut kreatif untuk menyebarkan informasi, seperti Program SMS biasa dengan luring tapi sekarang dengan online semoga tidak mengurangi makna dan informasi yang disampaikan dapat mencapai sasaran dengan baik”.
Penyebaran informasi bagi masyarakat merupakan salah satu kewajiban BPSMP Sangiran, yang pada masa pandemi ini coba dilakukan dengan metode daring. Pemilihan SMA Pradita Dirgantara sebagai sasaran Program SMS ini karena, “Ketersediaan jejaring yang kuat antara siswa dan sekolah untuk bisa berkumpul dalam platform daring”, jelas Iwan.
Pembelajaran dari pandemi ini adalah metode yang digunakan dalam Program SMS, “Materi SMS masih seperti SMS tahun-tahun sebelumnya, bedanya hanya metode pembelajaran yang disampaikan jika tahun sebelumnya melalui tatap muka, sekarang ini dilakukan secara jarak jauh”, jelas Iwan.
Jadi, pembelajaran Program SMS tidak berbeda dengan tahun lalu, yang membedakan hanya metode yang digunakan. Kolonel Kes, DR. Yulianto Hadi, MM, mengungkapkan rasa terima kasih kepada BPSMP Sangiran sehingga kegiatan terlaksana dengan baik sebagai proses edukasi bagi siswa-siswi Pradita Dirgantara yang berasal dari seluruh Indonesia.
Semoga perbedaan metode yang digunakan Program SMS tidak mengurangi pengetahuan yang disampaikan. Itu menjadi harapan BPSMP Sangiran dan pihak sekolah SMA Pradita Dirgantara. (wiwit hermanto)