Guna memberi informasi kepada masyarakat, BPSMP Sangiran secara rutin mengadakan sosialisasi dan penyebaran informasi. Kali ini kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi menyasar masyarakat di Kecamatan Bumiayu dan Tonjong di Kabupaten Brebes bagian Selatan.
“Kami ingin menyampaikan bahwa potensi daerah Bumiayu dan Tonjong sangat besar sehingga masyarakat dapat mengetahui dan berperan dalam pelestariannya”, jelas Iskandar Mulia Siregar, S.Si selaku Kepala BPSMP Sangiran.
Sosialisasi dan penyebarluasan informasi kali ini mengambil tema tentang Alur Penanganan Temuan Fosil di Kabupaten Brebes. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah Kebijakan Pemerintah Kabupaten Brebes dalam Pelestarian Cagar Budaya, Potensi Temuan Cagar Budaya Kala Plestosen di Kabupaten Brebes, dan ketiga adalah Alur Penanganan Temuan Fosil.
Materi tersebut disampaikan pada peserta sosialisasi dan penyebarluasan informasi dari pemangku kepentingan sejumlah 50 orang. Pemangku kepentingan tersebut berasal dari unsur Pelestari Cagar Budaya di Kecamatan Bumiayu dan Tonjong, Pemerintah Kecamatan Bumiayu dan Tonjong, Pemerintah Desa, dan juga Dinas terkait lainnya. Dalam kegiatan ini banyak hal terungkap dari diskusi yang digelar pasca paparan narasumber.
Permasalahan yang dihadapi oleh Pelestari Cagar Budaya di lapangan menjadi diskusi menarik. Masyarakat masih belum peduli dengan Cagar Budaya sehingga terdapat perilaku mereka yang bisa membahayakan kelestarian Cagar Budaya. Berbagai konflik kepentingan juga turut menambah masalah sehingga perlu keterlibatan semua pihak.
Masyarakat perlu disadarkan bahwa mereka diberikan titipan Cagar Budaya oleh anak cucunya serta perlu ketegasan dari pemerintah guna menegakkan aturan yang ada. Keterlibatan semua pihak menjadi kunci dari pelestarian Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Brebes khususnya Brebes Selatan yang memiliki potensi Cagar Budaya Kala Plestosen.
Dari kegiatan ini diharap dapat menumbuhkan kepedulian semua pihak. Bersatu guna melestarikan Cagar Budaya yang merupakan warisan masa lalu yang dititipkan pasa generasi sekarang. (Wiwit Hermanto)