Desa Sumberbendo yang berlokasi di pegunungan sejuk jauh dari kota Madiun akhir-akhir ini sering masuk pemberitaan media, khususnya terkait temuan fosil-fosil fauna. Pelvis atau tulang panggul Gajah Purba dengan genus Elephas merupakan temuan yang cukup utuh dan signifikan kondisinya secara fisik disamping temuan fosil yang lain. Signifikansinya temuan tersebut adalah mampu memberikan informasi keadaan dan kehidupan daerah tersebut di zaman purba Sebih dari 700 ribu tahun yang lalu. Setelah masyarakat melaporkan temuan pada tahun lalu disusul kenmudian dilakukan kegiatan penyelamatan, maka pada tanggal 27 sampai dengan 31 Januari 2021 tim dari BPSMP Sangiran melaksanakan kegiatan lanjutan yaitu pendataan dan konservasi fosil. Kegiatan tersebut dimulai dengan melakukan observasi pada fosil dengan teknik dan metode konservasi, alat konservasi, serta bahan konservan yang akan digunakan. Konservasi yang memerlukan penanganan ekstra adalah pelvis gajah purba, karena ukuran yang besar, dan terbagi menjadi beberapa fragmen. Pendokumentasian awal kegiatan, kemudian metode pembersihan fisis dan khemis, dilanjutkan dengan konsolidasi (penyambungan), perekatan, serta kamuflase, serta diakhiri dengan pendokumentasian pasca konservasi.
Sedikit berbeda dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka pada kesempatan ini pendokumentasian yang merupakan bagian dari pelaporan pekerjaan dilaksanakan dengan pembuatan video berdurasi sedang. Metode ini dilaksanakan dengan tujuan agar segera bisa dimasukkan sebagai konten dalam media sosial (youtube, instagram, dan facebook), sehingga dapat segera tersampaikan kepada publik secara aktual. Disamping kegiatan pendataan dan konservasi, juga dilakukan sosialisasi kepada pihak Desa Sumberbendo agar segera membentuk Komunitas Pelestari Budaya khususnya Fosil, serta penjajagan rencana lokasi museum di objek wisata Desa Pancuran Tujuh untuk memamerkan fosil hasil konservasi tersebut. Kegitan ini juga mengisi bagian pemberitaan dalam konten video, sehingga kekayaan serta keindahan alam dan keramahtamahan masyarakat Desa Sumberbendo akan dipadukan dengan tinggalan zaman purba yang sangat menarik bagi pengunjung atau wisatawan juga para peneliti. Harapannya sinergitas tersebut akan mampu memberikan kesejahteraan secara ekonomi serta terlestarinya budaya dengan tinggalan dari zaman purba, yang kesemuannya mendukung program pemerintah melalui pembangunan yang inklusif.(Dodyw).