Penyebaran informasi tentang nilai penting Situs Sangiran serta situs-situs sejenis lainnya perlu terus dilakukan. Tidak hanya untuk menyampaikan kepada publik tentang berbagai kegiatan pelestarian yag telah dilakukan BPSMP Sangiran, namun penyebaran informasi ini juga dilakukan sebagai wadah untuk menumbuhkan kepedulian, apresiasi, dan partisipasi publik dalam pelestarian. Peningkatan pemahaman masyarakat akan nilai penting situs manusia purba merupakan dasar untuk keikutsertaan publik dalam berbagai upaya pelestarian situs manusia purba, karena disadari BPSMP Sangiran tidak dapat melakukan pelestarian tanpa peran serta aktif masyarakat.
Sosialisasi BPSMP Sangiran memberikan informasi kepada masyarakat mengenai program pengembangan hasil-hasil penelitian dan interpretasi, serta pemanfaatan untuk ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang perlu diketahui masyarakat. Selain itu, sosialisasi juga dapat dijadikan wadah untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kegiatan pelestarian oleh BPSMP Sangiran,
Sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang nilai penting Situs Sangiran tidak akan efektif jika hanya dilakukan dengan pendekatan arkeologis dan pelestarian. Jika materi sosialisasi bersifat sangat teknis, banyak hal yang dirasa tidak akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat. Oleh sebab itu, Seksi Pemanfaatan melakukan pendekatan lain yang lebih menyentuh kehidupan mereka sehari-hari, yaitu pendekatan pengelolaan bencana.
Sosialisasi yang dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2020 di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Bukuran adalah penyebarluasan informasi hasil dari kajian awal kebencanaan di Kawasan Sangiran pada tahun lalu. Sosialisasi ini menyasar kepada 10 desa yang paling berpotensi menghadapi bencana, baik tanah longosr, banjir, kebakaran, dan lain-lain. Narasumber yang dihadirkan adalah paneliti dari Plt. Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, dosen Fakultas Geografi UGM, dosen Geologi, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sragen.
Pendekatan pengelolaan bencana ini adalah sosialisasi yang memberikan kesadaran kepada masyarakat Situs Sangiran bahwa mereka tinggal di daerah yang relatif rawan terhadap bencana. Dengan kesadaran ini, diharapkan masyarakat lebih peka terhadap lingkungan dengan terus menjaga lingkungan yang ada. Secara tidak langsung, mereka juga akan menjaga kelestarian Situs Sangiran. (ISB)