Membaca buku yang baik membuat kita makin cerdas dan banyak pengetahuan karena buku merupakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Dapat diandaikan bahwa buku adalah jendela guna mengungkap berbagai keingintahuan kita sekaligus sebagai penanda kemajuan peradaban manusia. Hal ini dimaknai bahwa dalam memberikan informasi dan ilmu pengetahuan, buku adalah salah satu sarana penting.
Guna menyampaikan informasi dan ilmu pengetahuan tentang kehidupan manusia purba berjenis Homo erectus yang pernah hidup di Sangiran, diberikan dalam sebuah buku berjudul “Mengenal Manusia Purba Sangiran”. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran pada tahun 2016 dan dibagikan secara gratis pada masyarakat yang membutuhkan. Salah satu yang beruntung mendapatkan koleksi buku ini pada 24 Oktober 2023 kemarin adalah Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Pondok Pesantren Al Falah guna melengkapi koleksi perpustakaan.
Buku ini menjelaskan berbagai hal tentang Sangiran dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami dengan materi tentang letak Situs Sangiran, mengenalkan Sangiran, terbentuknya Sangiran, lingkungan dan fauna Sangiran, terbentuknya Kubah Sangiran, manusia purba Sangiran, dan Sangiran masa kini.
Dijelaskan bahwa Situs Sangiran memiliki luas 59,21 km2 yang merupakan sebuah situs manusia purba dari kala plestosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia. Secara administratif, Situs Sangiran terletak di Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah. Situs ini memberi pengetahuan tentang evolusi manusia, lingkungan, fauna dan budayanya yang mendapatkan pengakuan dunia sebagai situs yang terdaftar dalam World Heritage List UNESCO dengan nomor 593 pada tahun 1996.
Pengakuan dari UNESCO membuat Situs Sangiran menjadi pusat perhatian dunia dari berbagai lapisan masyarakat. Situs Sangiran menjadi sumber pengetahuan tentang kehidupan manusia purba yang hidup di situs ini selama 2 juta tahun yang lalu. Publikasi berbentuk buku cerita bergambar ini disajikan dalam bahasa ilmiah populer dan disertai gambar ilustrasi yang dapat bercerita tentang Situs Sangiran.
Kisah-kisah diatas dapat memberi penjelasan tentang Situs Sangiran sehingga para pembaca mampu mengenal Situs Sangiran dengan berbagai potensi yang terkandung didalamnya. Penerbitan buku cerita bergambar ini diharapkan generasi muda dapat mengenal dan memahami Sangiran lebih dekat lagi. Sehingga ke depannya dapat menambah apresiasi dan kepedulian generasi muda terhadap Sangiran sebagai Situs Warisan Budaya Dunia. (Wiwit Hermanto)