Sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang Cagar Budaya khususnya Situs Sangiran menjadi suatu tugas dan kewajiban yang dilaksanakan BPSMP Sangiran melalui Seksi Pemanfaatan. Kegiatan ini secara berkala dilaksanakan dengan mengangkat tema yang berbeda-beda dengan narasumber dan peserta yang beragam. Kali ini, kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi yang dilakukan di Museum Manusia Purba Klaster Bukuran pada hari Senin, 30 September 2019 mengambil tema tentang Saka Widya Budaya Bhakti.
Sesuai dengan tema tersebut, panitia mengundang peserta dari beberapa sekolah tingkat SMA/ SMK yang ada di sekitar Situs Sangiran dan juga Kuartir gerakan pramuka yang ada di Situs Sangiran. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan tujuan yang ingin dicapai, yaitu memperkenalkan Saka Widya Budaya Bhakti pada masyarakat, khususnya pada generasi muda dan anggota pramuka.
Tempat yang dimanfaatkan dalam kegiatan ini tidak seperti biasa, kegiatan biasanya mengambil tempat di Museum Manusia Purba Klaster Krikilan atau di kantor BPSMP Sangiran. Dalam sambutannya, Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan menjelaskan, “Jika biasanya kita di Krikilan, kali ini tidak, kami ingin memperkenalkan Museum Manusia Purba Klater Bukuran yang juga jadi andalan di Sangiran”.
Menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakat yang telah memiliki situs yg diakui dunia dan harus dikenalkan pada masyarakat. Situs Sangiran sebagai sebuah situs yang diakui dunia, harus terus dilestarikan, salah satunya dengan pendekatan kegiatan kepramukaan. Memperkenalkan pada masyarakat khususnya generasi muda yang aktif dalam gerakan pramuka dengan memberi keterampilan tentang cagar budaya dan permuseuman.
“Berkaitan dengan kepramukaan, Kemendikbud sejak tahun 2014 membentuk Saka Widya Budaya Bhakti sebagai salah satu cara menyebarkan ilmu pengetahuan tentang kekayaan kebudayaan Indonesia”, jelas Iwan.
Senada dengan yang diungkap Iwan yang menjelaskan tujuan diadakan kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi ini adalah, ”Untuk menggerakkan generasi muda dalam kepramukaan dan berbagi ketrampilan pada adik-adik anggota pramuka agar mengenal lebih jauh museum dan cagar budaya”.
Untuk mencapai tujuan tersebut, materi yang diberikan berkait dengan kekayaan Situs Sangiran yang wajib diketahui masyarakat, gerakan kepramukaan, program kerja gerakan pramuka cabang Sragen, dan Saka Widya Budaya Bhakti. Dengan materi tersebut diharap mampu membawa pendekatan pada anggota pramuka untuk turut berperan dalam upaya pelestarian Situs Sangiran.
Pendekatan bagi generasi muda harapan bangsa akan akan menerima tongkat estafet dalam melestarikan tinggalan bangsa yang sudah diakui dunia. Semua berawal dari warisan yang dititipkan Tuhan di Sangiran yang akan terus dilestarikan dan generasi muda menjadi tulang punggung dalam upaya pelestarian itu. (Wiwit Hermanto)