Memanfaatkan Teknologi Dalam Mengedukasi di Kala Pandemi

0
237

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak akhir tahun 2019 juga di rasakan oleh Indonesia, hal ini ditunjukkan dengan diumumkannya penderita Covid-19 pertama oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020. Pasca pengumuman tersebut penderita Covid-19 di Indonesia terus meningkat sehingga dilakukan berbagai pembatasan pada berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Hal ini sangat berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Berbagai fasilitas publik terpaksa ditutup guna mencegah penyebaran Covid-19.
Penutupan fasilitas umum ini termasuk penutupan Museum Manusia Purba Sangiran guna mencegah penyebaran Covid-19. Penutupan Museum Manusia Purba Sangiran dilakukan sejak tanggal 15 Maret 2020 yang diikuti dengan penyemprotan disinfektan secara berkala di museum. Penutupan ini terjadi selama lebih dari 1 tahun.
Tanggal 10 April 2021, Museum Manusia Purba Sangiran mulai dilakukan uji coba pembukaan museum dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Museum yang dibuka baru 2 museum, yaitu Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu. Pengunjung wajib menggunaan masker, dilakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum memasuki museum. Selain itu, pengunjung wajib menjaga jarak, tidak berkerumun, kunjungan dibatasi dengan jam kunjung pukul 09.00-15.00 WIB. Saat memasuki museum, pengunjung dalam 1 kelompok maksimal 10-15 orang dalam jeda 15 menit dan dibatasi waktu kunjung di museum.
Penutupan Museum Manusia Purba Sangiran ini berdampak pada terhambatnya kegiatan edukasi melalui museum pada masyarakat. Edukasi melalui museum yang biasa dilakukan terpaksa dihentikan. Museum Manusia Purba Sangiran yang berada sekitar 17 km utara kota Surakarta yang biasa dikunjungi pengunjung untuk mendapat berbagai pengetahuan, wisata, dan juga penelitian harus terhenti.
Merupakan sebuah fungsi museum untuk memberikan pelayanan informasi bagi masyarakat sekaligus sebagai tempat untuk melestarikan Cagar Budaya. Hal ini merupakan bagian terpenting dari fungsi museum seperti yang diamanahkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995. Sebagai pelayan informasi bagi masyarakat, saat pandemi Covid-19 diharapkan tetap memberi layanan dengan memanfaatkan teknologi internet.
BPSMP Sangiran berusaha memanfaatkan teknologi guna tetap memberikan edukasi pada masayarakat. Berbagai layanan edukasi itu seperti dengan mengedukasi melalui Virtual Museum, Seri Webinar, Sangiran Masuk Sekolah (SMS), Media Sosial Instagram @sangirankita, Lomba Esai Sangiran, Pemutaran Film tentang Sangiran Melalui Medcom.id.
Program-program tersebut merupakan program yang digalakkan dalam upaya mengedukasi dengan memanfaatkan teknologi. Program yang awalnya mengandalkan tatap muka/ luring, dimodifikasi melalui daring demi mengedukasi masyarakat sekaligus mencegah penyebaran Covid-19. (Wiwit Hermanto)