Masyarakat Memanfaatkan Kondisi Museum yang Masih Tutup

0
750

Masyarakat Memanfaatkan Kondisi Museum yang Masih Tutup
Museum Manusia Purba Sangiran sejak tanggal 15 Maret 2020 hingga saat ini masih ditutup guna mencegah penyebaran Covid-19. Penutupan ini, berdampak pada masyarakat sekitar yang menyandarkan kehidupannya dengan pengunjung museum serta masyarakat yang ingin berkunjung. Walaupun tutup, masih ada masyarakat yang datang dan ingin masuk dan menikmati berbagai sajian di museum.
“Saya datang jauh-jauh dari Klaten tapi ternyata museum masih tutup”, seru salah seorang yang sudah datang dan mengetahui museum masih tutup.
Hal ini beberapa kali terjadi dan dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk membuka warung suvenirnya untuk dijajakan kepada masyarakat yang datang.
“Mari lihat-lihat suvenir, museum masih tutup tapi njenengan bisa cari suvenir agar pulang ada kenangan”, seru seorang pedagang suvenir.
Kondisi seperti ini dimanfaatkan masyarakat di sekitar museum untuk mulai membuka usahanya dan memberi kenangan bagi masyarakat yang datang. Terlihat masyarakat yang datang untuk mengunjungi museum dengan berbagai alat transportasi. Ada yang datang dengan mobil, motor, bahkan sepeda dengan tujuan mengunjungi museum yang ternyata masih tutup.
Mereka datang dengan tujuan memang ingin berkunjung ada juga yang sekedar jalan-jalan dan mampir untuk mengetahui apakah museum sudah buka. Peluang ini dimanfaatkan oleh beberapa pedagang suvenir yang sudah lama menutup usahanya pasca pandemi. Mereka mencoba membuka warung suvenirnya maupun warung makan atau warung yang menjual kebutuhan lainnya.
Masyarakat mencoba untuk bangkit dan memanfaatkan berbagai bpeluang yang ada, “Kami belajar dari pandemi ini untuk mencoba berbagai usaha dan tidak menggantungkan diri dengan bukanya museum”, seru Suparni, salah seorang pedagang warung makan.
“Saya membuka usaha Hik di rumah karena museum tutup dan saya tidak bisa berdagang. Semoga museum segera buka dan pandemi segera berlalu”, harapnya.
Sudah banyak masyarakat yang ingin berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran dan berharap pandemi segera berlalu sehingga bisa menikmati keindahan Sangiran melalui museumnya. Hal ini diungkap oleh Saidah yang merupakan seorang guru TK. “Saya dari Pati, ingin mengajak murid-murid saya berkunjung ke museum untuk belajar sejarah bangsanya”, ujarnya.
Doa dan harapan selalu dipanjatkan agar Indonesia segera bangkit dari keterpurukan akibat pandemi ini. Di Situs Sangiran, masyarakat juga ingin hal serupa dan terus berupaya mencari potensi diri yang dapat dikembangkan guna menyambung hidup. Memanfaatkan kondisi yang belum sepenuhnya normal, mencoba memanfaatkan masyarakat yang datang dan menjajakan barang dan jasa guna memberi kenangan bagi mereka. (Wiwit Hermanto)