Manfaatkan Teknologi Guna Mengakses Informasi

0
453

Kebijakan yang diambil Dirjen Kebudayaan dengan penutupan beberapa museum yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan upaya untuk menghadang penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, BPSMP Sangiran segera menerapkan kebijakan tersebut dengan menutup Museum Manusia Purba Sangiran mulai tanggal 15-31 Maret 2020.
Kebijakan ini menjadi pilihan yang harus dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona yang berpotensi pada Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) di ruang publik. “Penutupan dan pembatasan kunjungan ke museum ini kami lakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan para pengunjung museum serta menghindari kondisi yang tidak diinginkan akibat Covid-19,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Hilmar Farid.
Dengan penutupan museum-museum di bawah Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud juga berimbas pada penutupan Museum Manusia Purba Sangiran yang sejak tanggal 1 Maret hingga 14 Maret sudah dikunjungi lebih dari 14 ribu pengunjung. Untuk mengurangi kekecewaan publik, Hilmar Farid menyatakan masyarakat tetap dapat mengakses museum dan beberapa situs di Indonesia menggunakan teknologi informsi. “Sejak 27 Oktober 2016 yang lalu, Google resmi memasukkan beberapa museum dan situs di Indonesia ke dalam Platform Google Arts & Culture,” ujarnya.
Platform ini dioperasikan melalui satu teknologi baru yaitu Virtual Reality dengan menggunakan perangkat Cardboard. Dengan platform Google Cultural Institute ini, publik dapat menyaksikan museum tanpa harus datang langsung ke museum. Teknologi ini membantu dalam kondisi yang terjadi dewasa ini, publik dapat mengakses informasi melalui teknologi yang diperkenalkan ini.
Sehingga, kebijakan penutupan museum diharapkan tidak berpengaruh kepada keingintahuan masyarakat karena sudah dapat dengan mudah mengakses informasi budaya Indonesia. Masyarakat juga dapat memanfaatkan virtual reality melalui ponsel dengan aplikasi Google Art & Culture yang tersedia di Android dan iOs.
“Di Museum Sangiran, tercatat total 14.369 pengunjung sejak tanggal 1-14 Maret 2020 yang sebagian besar merupakan anak sekolah dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Anak sekolah memanfaatkan waktu jeda mid semester mereka untuk berwisata sekaligus menambah dan memperkaya pengetahuan”, jelas Iwan Setiawan bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran.
Sejak tanggal 15 Maret pengunjung tidak diperkenankan mengunjungi museum dan diharap mampu memanfaatkan teknologi dengan mengunjungi Museum Sangiran di dunia maya. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi setiap warga untuk mendahulukan keselamatan dan kenyamanan bagi semua pihak dan semoga semua ini dapat segera berlalu dengan meninggalkan pembelajaran berharga bagi semua. (Wiwit Hermanto)