MANAGING PREHISTORIC HERITAGE IN SOUTH EAST ASIA – PREHSEA

0
1070

Prehsea (Managing Prehistoric Heritage in South East Asia) adalah kegiatan antar negara yang didanai oleh Uni Eropa untuk dua negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia (Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran) dan Filipina (National Museum of the Philippines). Program ini didukung oleh UNESCO dan Perancis (Museum National d’Histoire Naturelle) sebagai koordinatornya. Tujuan yang ingin dicapai dalam program Prehsea ini adalah untuk memberikan gambaran membangun pengelolaan benda/situs cagar budaya, menjaga integritas, melestarikan nilai dan arti penting situs, serta mendorong pengembangan potensi sosial-ekonomi masyarakat lokal.
Dalam mencapai tujuannya berbagai aktivitas telah dilakukan sejak pertama kali program ini dilaksanakan pada tahun 2012. Aktivitas tersebut adalah konferensi dan meeting, students training, dan fieldschool. Launching pertama program ini dilaksanakan di Quezon, Palawan, Filipina pada bulan Juli tahun 2012 melalui konferensi dengan melibatkan akademisi, masyarakat lokal, dan pemerintah pusat dan daerah. Kegiatan serupa dilaksanakan di BPSMP Sangiran pada bulan Februari 2013. Pada bulan Juli 2013 dilaksanakan konferensi di Puerto Princesa, Palawan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan fieldschool di Situs Gua Tabon. Field shools kedua berlangsung di Sangiran pada bulan Desember 2013 hingga Januari 2014 selama kurang lebih tiga minggu.
Diantara kegiatan tersebut juga dilaksanakan meeting Prehsea dan UISPP (Union Internationale des Sciences Préhistoriques et Protohistoriques) di Sangiran pada bulan Oktober dan meeting dengan Direktorat Internalisasi dan Diplomasi Budaya pada bulan Maret tahun ini.