Temuan sisa-sisa manusia tidak dapat lepas dari sejarah pencarian seorang ilmuwan dari Belanda bernama Eugene Dubois. Dubois terinspirasi oleh konsep Pithecanthropus alolus dari Ernst Haeckel yang mungkin merupakan wakil missing-link, garis yang menghubungkan kera dan manusia modern. Obsesi ini sejalan dengan pemikiran Alfred Wallace yang mengatakan bahwa hutan-hutan di Sumatra dan Kalimantan merupakan tempat ideal bagi kehidupan primata besar seperti gibbon dan orangutan. Sumatra merupakan tujuan utama dokter muda, E. Dubois, untuk menemukan missing-link. Selama kurang lebih setahun tanpa hasil yang memuaskan, Dubois kemudian memindahkan lokasi penelitian di Desa Wajak, Tuluagung, Jawa Timur ketika mendengar B.D. van Rietschoten menemukan tengkorak Wajak I. Penelitian Dubois pun berkembang ke daerah Kedungbrubus dan Trinil. Di sini, Dubois berhasil menemukan yang selama ini dicari yaitu Pithecanthropus erectus, sebuah atap tengkorak, femur sebelah kiri, dan gigi geraham. Makhluk ini mempunyai ciri Pithecanthropus seperti konsep Haeckel. (isb-duwiningsih)
Selengkapnya silahkan klik disini