Selepas hari libur Idul Adha, bertepatan dengan Hari Kamis 23 Agustus 2018, tim dari BPSMP Sangiran yang diketuai oleh Albertus Nikko Suko Dwiyanto, S.S. berangkat ke Situs Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan untuk melaksanakan kegiatan penyelamatan temuan. Dua minggu sebelumnya, BPSMP Sangiran mendapatkan informasi dari Komunitas Pelestari Fosil Desa Banjarejo tentang adanya penemuan fosil di Desa Sarirejo, Kecamatan Ngaringan. Desa Sarirejo merupakan desa yang berada tepat di barat Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus. Fosil di Desa Sarirejo ditemukan secara tidak sengaja oleh salah seorang warga masyarakat yang bernama Kaswadi saat membuat galian septicktank. Kegiatan penyelamatan temuan ini rencananya akan berlangsung sampai dengan tanggal 28 Agustus 2018.
Setelah mengantongi ijin dari dinas terkait di lingkungan Kabupaten Grobogan, bersama Lurah Desa Banjarejo dan Lurah Ngaringan, pada hari itu juga tim langsung melakukan peninjauan/ pengecekan di lokasi penemuan. Secara administratif lokasi penemuan berada di Dusun Tengger, Desa Sarirejo, Kecamatan Ngaringan. Karena dirasa tak begitu familiar dan kebetulan lokasinya berada di tengah perkampungan, tak heran banyak warga yang antusias untuk datang dan melihat proses pengecekan hingga dilakukan pengangkatan temuan.
Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, tim memutuskan untuk membuat kotak galian yang berukuran 4 m × 2 m keesokan harinya. Setelah kotak galian terbuka seluruhnya hingga mencapai kedalaman 170 cm, kemudian tim melakukan identifikasi temuan, penggambaran stratigrafi dan dilanjutkan dengan proses pengangkatan. Temuan yang diidentifikasi seluruhnya berupa fosil yang berjumlah 112 fragmen. Adapun fragmen fosil yang telah diangkat sebagian besar didominasi oleh bagian tulang rusuk dan tulang belakang gajah purba. Pengangkatan temuan dilakukan setelah hampir 2 (dua) hari kemudian dilanjutkan dengan pamitan dengan pemilik lahan sekaligus penemu fosil.
Selanjutnya tim memutuskan untuk sekaligus melakukan penyelamatan temuan yang secara administratif berada Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo. Lokasi penemuan diperkirakan berada di bawah saluran pembuangan air bagian barat kotak calon Museum Lapangan Desa Banjarejo. Tim telah sepakat untuk membuat kotak galian berukuran 3 m × 3 m yang berorientasi ke arah selatan-utara/ barat-timur. Proses pengupasan dilakukan pada malam hingga mendekati dini hari tepat tanggal 25-26 Agustus 2018. Pengupasan lapisan dilanjutkan pada pagi harinya hingga menampakkan seluruh bagian fosil ke permukaan. Seperti biasa kemudian dilakukan identifikasi, penggambaran stratigrafi dan pengangkatan temuan. Berdasarkan hasil identifikasi, dalam kotak galian tersebut setidaknya terdapat 42 framen fosil yang kebanyakan terdiri dari bagian tulang kaki, rusuk, gading dan gigi gajah. Adapun gigi-gigi yang ditemukan menunjukkan ciri-ciri gajah purba dari species Elephas sp.
Dalam melakukan kegiatan penyelamatan temuan fosil di Desa Banjarejo maupun di Desa Sarirejo, tim selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan Komunitas Pelestari Fosil Desa Banjarejo. Pendampingan, edukasi, dan dorongan harus terus kita berikan kepada komunitas pelestari fosil untuk terus melakukan pelestarian fosil dan situs Banjarejo. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat diharapkan Situs Banjarejo akan tetap lestari dan membawa manfaat bagi generasi yang akan datang. (Albertus Nikko Suko Dwiyanto, S.S., Febri Wijanarko, S.S., M. Rais Fathoni, S.T., Agus Warsito)