Dalam rangka menjalin koordinasi dan kerjasama antar Humas Pemerintah, dilaksanakan Forum Tematik Bakohumas yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini dilaksanakan di Surakarta tanggal 19-21 Juni 2018 dengan mengambil tema “Mewujudkan Pemajuan Kebudayaan yang Unggul dan Berkarakter Melalui Pelestarian Cagar Budaya dan Museum”.
Bakohumas (Badan Koordinasi Kehumasan) merupakan lembaga nonstruktural yang merupakan forum koordinasi dan kerja sama antar unit kerja bidang humas kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga pemerintah setingkat kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, lembaga penyiaran publik, lembaga negara nonstruktural, dan Pemerintah Daerah. Sesuai tema yang diangkat, dalam kegiatan Forum Tematik Bakohumas melaksanakan kunjungan ke Museum Manusia Purba Klaster Krikilan.
Dalam kesempatan kunjungan ini, para peserta disambut dengan hangat oleh Drs. M. Hidayat selaku Kepala BPSMP Sangiran. Dalam sambutannya Hidayat menyampaikan kegembiraannya akan kehadiran peserta di Sangiran yang merupakan situs manusia purba. “Kunjungan ini sesuai dengan tema yang diangkat dalam forum ini, dengan kunjungan ini diharap peserta dapat belajar mengenai museum dan koleksi yang disajikan disini”, harap Hidayat.
Dalam kunjungan ini, peserta diajak belajar dengan mengikuti paparan Hidayat yang memberikan pengetahuan tentang nilai penting yang dimiliki Situs Sangiran yang bukti kebesarannya disajikan di museum. “Tanpa adanya museum, pengunjung tidak dapat pengetahuan apa-apa karena lokasi yang menjadi sumber pengetahuan adanya di lapangan yang panas, berdebu, dan lembab sehingga tidak menarik. Untuk itu kemudian dididirikan museum yang memberikan gambaran tentang kebesaran Situs Sangiran” jelas Hidayat diawal presentasinya.
Setelah memberi paparannya, Hidayat mengajak peserta untuk menyaksikan film tentang Sangiran yang mampu memberi gambaran secara audio visual. Gambaran melalui film ini mampu memberikan peserta gambaran tentang Situs dan Museum Sangiran. “Saat ini, anda hanya berkunjung di Museum Sangiran Klaster Krikilan, semoga di lain kesempatan bisa berkunjung di Museum Klaster kami lainnya yang memberi pengetahuan yang berbeda-beda”, ungkap Hidayat.
Film yang ditayangkan berjudul “Profil Sangiran” dan “Sangiran untuk Dunia” memberikan penjelasan singkat yang sanggup memberi pengetahuan bagi peserta. Dengan bercerita tentang sejarah Sangiran, film berjudul “Profil Sangiran” peserta dijelaskan bagaimana Situs Sangira terbentuk hingga peristiwa yang menyertainya. Kehidupan manusia purba serta binatang purba yang menyertainya diungkap dengan gamblang. Sangiran di masa kini menjadi akhir dari cerita pada film ini yang menjadi pertanda situs ini mampu memberi pengetahuan bagi masyarakat.
Film berjudul “Sangiran untuk Dunia” menjadi pelengkap dari kunjungan ini serta penjelasan melalui film. Pemanfaatan Situs Sangiran menjadikan masyarakat bisa terangkat hidupnya, serta kisah hidup masyarakat yang bermukim di tengah Situs Sangiran menjadi daya tarik tersendiri dari film ini.
Diskusi dan tanya jawab menjadi pelengkap dari kunjungan yang diawali berbagai penjelasan ini. Di akhir kunjungan peserta diajak berkeliling Museum Manusia Purba Klaster Krikilan. Kesempatan ini semoga menjadi bagian dari bagian dari pemajuan kebudayaan yang mampu menggugah peranserta berbagai pihak dalam upaya pelestarian cagar budaya serta menanamkan kecintaan pada museum. (Wiwit Herma