Kunjungan Museum Guna Melengkapi Pengetahuan dan Wawasan Siswa SMPN 2 Tawangmangu

0
41
oplus_0

Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan memberikan kesempatan bagi pengunjung, khususnya siswa sekolah untuk berwisata tanpa meninggalkan edukasi. Hal ini dirasakan SMPN 2 Tawangmangu yang memilih melakukan kegiatan P 5di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Desember 2024.

Pada hari itu para siswa usia dini di suguhkan kemegahan Sangiran yang disuguhkan di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Menurut Neneng Unteyana Dhewi selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Tawangmangu, para siswa berjumlah 226 anak dan guru pendamping. Lebih lanjut Neneng menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari program sekolah yang bertujuan untuk edukasi, menambah pengalaman baru, dan pengetahuan bagi siswa.

Rombongan SMPN 2 Tawangmangu diberi sajian berupa pemutaran film animasi berjudul “Balung Buto”. Film ini sangat cocok untuk anak, menceritakan tentang kisah masa lalu yang terjadi di Situs Sangiran. Di kemas secara menarik dengan memperhatikan penyampaian yang tepat pada anak.

Film Balung Buto berceritakan kisah rakyat yang mempercayai bahwa dahulu pernah tejadi perang antara kebaikan yang diwakili oleh Raden Bandung melawan angkara murka yang terwakili dari Raja Raksasa, Tegopati. Perang yang akhirnya dimenangi Raden Bandung, kemenangan bagi kebenaran yang merupakan hasil kerja keras. Terjadi proses kerja keras yang dilakukan Raden Bandung agar dapat menang dan mengalahkan Tegopati.

Perang ini mengakibatkan banyak para raksasa tewas dan tulang belulangnya yang besar kemudian disebut masyarakat Sangiran sebagai Balung Buto (Tulang Raksasa). Masyarakat meyakini bahwa tulang itu memiliki makna magis yang kemudian dimanfaatkan masyarakat. Masyarakat memanfaat fosil yang mereka anggap Balung Buto itu sebagai benda magis dan pengobatan. Sebagai benda magis, Balung Buto ini dimanfaatkan sebagai jimat dan penolak bala bagi orang-orang yang mempercayainya. Bagi pengobatan Balung Buto digunakan mengobati orang sakit bahkan hewan juga dapat memanfaatkan Balung Buto guna menyembuhkan penyakit. Bagi ibu yang kesulitan melahirkan, Balung Buto dapat dimanfaatkan guna melancarkan proses kelahiran.

Diakhir film, para siswa diuji sejauh mana pemahamannya akan film yang disaksikan. Siswa diberi pertanyaan, bagi yang mampu menjawab harus angkat tangan dan kemudian ke depan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain untuk menguji pemahaman siswa, hal ini sebagai media pembelajaran agar siswa memiliki keberanian maju ke depan dan mengungkap pikirannya.

Diakhir acara, Neneng mengungkapkan kunjungan ini menambah pengalaman siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru, wawasan yang didapat diluar kelas. “Terima kasih atas informasi yang telah diberikan, semoga menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa kami”, tuturnya.

Pengetahuan yang didapat melalui koleksi di museum dan juga melalui penjelasan serta sebuah film yang mengisahkan kepahlawanan Raden Bandung dalam membela kebenaran, sebuah pembelajaran berharga bagi anak. (Wiwit Hermanto)