Guna menambah wawasan dan pengetahuan tentang manusia purba, anggota remaja perpustakaan Trappsila SMA Negeri 9 Yogyakarta mengadakan kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Kunjungan ini dilakukan sejumlah 44 orang siswa dan 6 orang guru pendamping pada hari Rabu, 21 Desember 2022.
Dalam sambutannya, Drs. Pradana berharap agar para siswa mampu menyerap pengetahuan dari informasi yang disampaikan. Pengetahuan tentang manusia purba menjadi salah satu bahasan yang ada dalam materi pelajarah sejarah yang diampunya. Dengan berkunjung ke lokasi temuan manusia purba, diharapkan mampu memberi pengetahuan tambahan bagi siswa.
“Semoga kami bisa belajar disini tentang manusia purba, yakin kita menjadi manusia yang terpilih bukan seperti manusia purba”, harap Pradana.
Pada kunjungan ini, rombongan dari SMA Negeri 9 Yogyakarta disuguhi berbagai pengetahuan dan informasi melalui film tentang Sangiran, diskusi dan tanya jawab, buku, dan pemdampingan berkeliling museum. Film yang ditayangkan berjudul Sangiran untuk Dunia menjelaskan tentang Situs dan Museum Sangiran. Situs Sangiran diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh Unesco karena mampu memberikan sumbangsih akan penjelasan terkait misteri kehidupan manusia purba sejak 1,5 juta tahun yang lalu. Keistimewaan Situs Sangiran sehingga diakui dunia, manusia purba jenis Homo erectus dan berhasil menciptakan budaya, lapisan-lapisan dan hewan-hewan purba.
Setelah menyaksikan film, sesi diskusi dan tanya jawab menjadi ajang yang ditunggu oleh rombongan. Pertanyaan tentang penelitian yang telah dilakukan, temuan yang pernah ditemukan di Situs Sangiran, pandangan ilmiah tentang manusia purba, materi praaksara di sekolah, dan terkait dengan lapisan tanah yang ada di Situs Sangiran.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dan dijelaskan secara singkat dan gamblang oleh Haris Rahmanendra, SS, M.Sc. selaku Pamong Ahli Muda. Terjadi diskusi menarik dalam membahas berbagai pertanyaan yang dilontarkan. Diskusi dan tanya jawab kemudian dilanjutkan dengan pemanduan berkeliling Museum Manusia Purba Klaster Krikilan.
Dengan sajian pengetahuan dan informasi yang telah diberikan, diharap dapat memperkaya pengetahuan rombongan. Bagi siswa, akan menjadi tambahan wawasan dan pengetahuan, bagi guru pendamping, dapat untuk disebarluaskan pada para siswa yang lain. Menjadi pengkayaan materi dalam proses belajar mengajar di kelas, khususnya untuk pelajaran sejarah dalam bahasan materi prasejarah. (Wiwit Hermanto)