Situs Sangiran merupakan bagian warisan dunia yang harus senantiasa dilindungi, dikembangkan dan dimanfaatkan, oleh semua lapisan masyarakat. Sebagai situs warisan dunia, tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat umum memiliki tanggungjawab dalam pelindungannya. Sebagai agen perubahan, pemuda setempat diharapkan untuk menyadari berbagai hal yang mengancam warisan dunia di wilayahnya, serta berpartisipasi dalam pelestariannya. BPSMP Sangiran sebagai kepanjangan wewenang pemerintah telah berusaha merangkul masyarakat setempat, mengadakan program pemberdayaan berupa pelatihan pembuatan souvenir, pemandu wisata lokal, serta home stay. Kegiatan kerelawanan ini bertujuan untuk mendorong pemuda setempat untuk meningkatkan kesadaran mereka serta mendorong untuk lebih aktif ikut melestarikan situs warisan dunia. GREAT (Gerakan Kerelawanan Internasional) selaku LSM yang peduli dengan lingkungan serta pelindungan warisan dunia mengadakan MoU dengan BPSMP Sangiran untuk secara nyata mengadakan kegiatan yang merekrut pemuda lokal yang peduli untuk aktif dalam pelestarian situs. Pemuda yang berasal dari sekolah di lingkungan situs sejumlah 20 orang diberikan pengetahuan tentang Situs Sangiran, pengetahuan mengenai organisasi dan media sosial, kepemimpinan, fotografi dan penulisan. Tujuan kegiatan Short Term Volunteer Project Sangiran Early Man Site Workcamp :
- Untuk membangun Young Guardian Club Sangiran angkatan 1 sebagai kelompok pemuda setempat untuk terlibat dalam melestarikan warisan dunia di Sangiran
- Untuk mendorong pemuda setempat untuk lebih aktif dalam speaking English sehingga akan berkontribusi dalam membangun masyarakat lokal dalam memanfaatkan potensi lokal untuk memperkuat ekonomi mereka.
- Untuk mempromosikan persahabatan antar bangsa melalui pembelajaran antar budaya dan relawan.
Kegiatan ini berbentuk workcamp. Peserta menginap di mess peneliti BPSMP Sangiran selama 14 hari dengan melakukan serangkaian kegiatan yang telah dijadwalkan. Kegiatan dilaksanakan dari 9 hingga 22 Agustus 2016 dengan peserta dari pelajar sekolah dalam Situs Sangiran dan masyarakat sekitar. (Duwiningsih)