Pada tanggal 1 Juli 2015 tim konservasi BPSMP Sangiran telah melakukan kegiatan konservasi, perawatan dan pendataan koleksi fosil yang ada di Goa Nguwik Kabupaten Purworejo. Pelaksanaan kegiatan merupakan tindak lanjut dari kegiatan survei lapangan yang sebelumnya telah dilakukan oleh tim dari BPSMP Sangiran dan BPCB Jawa Tengah. Kegiatan yang berlangsung selama 1 hari ini diikuti oleh tim dari BPSMPS yang beranggotakan 3 orang yaitu Pipit Puji S.Si, Albertus Nikko SS, dan Yudha H. Metode konservasi yang dilakukan untuk fosil-fosil yang ada di Gua Nguwik meliputi pembersihan mekanis, pembersihan kimiawi, konsolidasi larutan paraloid, penyambungan dan pelapisan atau coating. Identifikasi dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui jenis fosil yang ada berdasarkan anatominya. Proses identifikasi ini dilakukan oleh tim konservasi dengan mengacu kepada buku referensi anatomi yang menjadi rujukan. Setelah proses identifikasi dilakukan maka dilakukan proses pendokumentasian pada semua koleksi fosil yang telah diidentifikasi. Dokumentasi ini juga dilakukan sebagai langkah awal sebelum dilakukan proses konservasi pada fosil-fosil yang ada. Setelah tim melakukan pendokumentasian pada semua koleksi maka dilakukan proses pembersihan mekanis dengan menggunakan peralatan pendukung seperti pisau tatah berbagai ukuran, kuas dan palu. Pembersihan mekanis dilakukan untuk membersihkan secara langsung kotoran yang menempel pada permukaan fosil. Pada pembersihan mekanis ini diupayakan proses pembersihannya dilakukan dengan hati-hati dan jangan sampai merusak permukaan fosil itu sendiri. Setelah dilakukan pembersihan mekanis selanjutnya dilakukan pembersihan kimiawi. Pembersihan kimiawi dilakukan untuk membersihkan kotoran lebih lanjut yang menempel pada permukaan fosil. Adapun bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu alkohol 96 % dan adexin. Pembuatan larutan adexin dilakukan dengan melarutkan adexin dan aquades dengan perbandingan 1 : 3. Alat-alat pendukung yang digunakan untuk pembersihan kimiawi yaitu beker glass, kuas dan pisau tatah berbagai ukuran. Fungsi pembersihan dengan larutan adexin yaitu untuk membersihkan kotoran yang relatif sulit saat dibersihkan dengan pembersihan mekanik dan alkohol. Efek dari pembersihan dengan larutan adexin yaitu akan menimbulkan buih pada permukaan fosil yang terbungkus kotoran. Buih-buih ini akan melarutkan kotoran yang menempel sehingga kotoran akan lebih mudah dibersihkan. Sedangkan pembersihan dengan alkohol adalah untuk melarutkan kotoran-kotoran yang masih menempel setelah sebelumnya terlebih dahulu dilakukan pembersihan secara mekanis ataupun pembersihan dengan menggunakan larutan adexin. Untuk beberapa fosil yang patah tim konsevasi melakukan proses penyambungan fosil dengan menggunakan bahan perekat UHU. Sebagai langkah akhir proses konservasi tim konservator melanjutkan dengan proses pelapisan/coating. Proses coating ini dilakukan dengan menggunakan bahan coating larutan paraloid B72 2 %. Fungsi coating ini sendiri adalah untuk melapisi permukaan fosil agar lebih awet dan terjaga dari proses pelapukan lebih lanjut.
Kedepannya kegiatan konservasi ulang di Gua Nguwik ini mungkin perlu dilakukan kembali agar koleksi yang sudah dikonservasi tetap terjaga dari kerusakan dan pelapukan. Hal ini tentunya juga tidak terlepas dari peran serta Pemda setempat untuk bisa memfasilitasi kegiatan pelestarian terhadap fosil-fosil yang sudah ditemukan atau belum ditemukan. (Albertus Niko & Yudha Herprima)