Liburan Natal tahun 2024 bertepatan dengan libur sekolah membawa Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dipadati pengunjung. Menurut data, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan yang menjadi Vicitor Centre, sejak tanggal 23-28 Desember 2024 sudah dikunjungi lebih dari 3.810 orang pengunjung.
Menurut data, pengunjung pada liburan ini, berasal dari daerah Solo Raya (Surakarta, Sukoharjo Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Klaten, dan Boyolali). Selain itu terdapat juga pengunjung dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan berbagai kota lainnya.
Bervariasinya asal pengunjung ini disebabkan Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan merupakan Museum Sangiran yang banyak dikenal masyarakat. Itu terjadi karena museum tersebut merupakan museum utama di Sangiran dan juga berdiri sejak tahun 1984. Dengan kondisi jalan yang dapat dilewati kendaraan besar seperti bus, membuat para pengunjung dalam jumlah besar dapat dengan mudah mengakses museum. Misalnya rombongan anak sekolah yang berkunjung dengan bus saat melakukan studi lapangan atau kunjungan ke tempat bersejarah akan dengan mudah mengakses museum ini.
Dengan jumlah pengunjung yang meningkat, diharap masyarakat akan lebih mengenal Sangiran dan berbagai informasinya. Masyarakat akan lebih mengetahui bagaimana kehidupan masa lalu yang ada di Sangiran dengan berbagai keistimewaannya.
Perlu diketahui bahwa pada setiap hari senin museum tutup guna pemeliharaan koleksi serta sarana pendukungnya. Penutupan museum di hari senin ini sejalan dengan pengelolaan museum yang baik, dimana secara berkala, koleksi dan sarana pendukungnya harus dipelihara. Hal ini merupakan bagian dari menjaga pelayanan bagi pengunjung. Selain itu, agar koleksi yang dipamerkan dapat terjaga kelestariannya karena pada hari senin inilah saat untuk melakukan upaya pelindungan terhadap koleksi
Koleksi yang dipamerkan di monitoring sehingga menjaga “kondisi” koleksi. Koleksi yang berdebu dapat dibersihkan, pengecekan kelembapan ruang maupun vitrin, penggantian silica gel, jika ada kerapuhan, keretakan atau kerusakan koleksi, dapat segera dilakukan pemeliharaan lebih lanjut. Sarana pendukung tentu merupakan hal yang sangat penting dan pada hari senin inilah dilakukan inspeksi.
Sebuah tinggalan masa lalu yang dititipkanNya di Sangiran untuk menjadi tempat belajar bagi masyarakat umum khususnya generasi muda penerus harapan bangsa. Tinggalan masa lalu itu menjadi kebanggaan bangsa, sudah selayaknya kita turut menjaganya demi melestarikan titipan anak cucu kita. (Wiwit Hermanto)