Kolaborasi Bangkitkan Kebudayaan untuk Kehidupan Berkelanjutan

0
336

Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Menteri-Menteri Bidang Kebudayaan negara anggota G20 di tahun 2022. Mengusung tema “Recover Together Recover Stronger”, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan membahas lima isu utama dalam pertemuan Menteri-Menteri Kebudayaan G20, salah satunya adalah peran budaya sebagai pendorong kehidupan berkelanjutan.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM) Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra menjelaskan bahwa Indonesia mengangkat isu tersebut pada G20 karena kebudayaan menjadi sangat penting untuk kehidupan yang berkelanjutan. Selain itu, setelah hampir tiga tahun dunia mengalami pandemi Covid-19, kearifan lokal dan budaya selaras bersanding untuk dapat mengatasinya.

“Dunia ini memang perlu kebudayaan untuk hidup berkelanjutan. Dengan bersanding bersama alam dan  menjaga kearifan lokal, menjaga budaya, maka nantinya dunia akan tetap terjaga,” ujar Direktur PMM Kemendikbudristek dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar yang digelar secara langsung melalui kanal Youtube Kemendikbud RI pada Kamis (8/9).

Dalam rangkaian G20, Kemendikbudristek menggelar festival Indonesia Bertutur sebagai sarana untuk menjaga budaya berkelanjutan dan cagar budaya sebagai ilmu pengetahuan. “Kita ingin melalui Indonesia Bertutur dapat menjaga kelangsungan warisan budaya sendiri serta memperbaiki situasi dunia saat ini dengan cara kebudayaan,” tutur Mahendra.

Indonesia Bertutur merupakan kolaborasi dari 900 pelaku budaya dan akan menghasilkan 119 karya  dalam bentuk pameran, festival seni, orkestra, ruwatan bumi, dan sebagainya. Dikatakan Direktur PMM, ruwatan bumi menjadi bagian yang sangat penting karena tidak hanya melibatkan masyarakat adat di sekitar Candi Borobudur tetapi semua masyarakat adat di seluruh Indonesia.

Senada dengan itu, Koordinator G20 Bidang Kebudayaan Tahun 2022, Ananto Kusuma Seta menyampaikan bahwa G20 bukan sekedar perhelatan Menteri Kebudayaan dari dua puluh negara. “Ada misi budaya dan melalui pertunjukan dalam rangkaian G20, Indonesia menunjukkan bahwa kita adalah negara yang kaya akan budaya,” ujar Ananto.

Melalui pertunjukan berbagai seni budaya, lanjut Ananto, diharapkan dapat mendorong negara-negara peserta G20 untuk kembali ke tradisi mulia yang diajarkan oleh nenek moyang kita yang telah teruji ratusan bahkan ribuan tahun lalu. “Inilah yang akan kita jadikan topik dalam G20 kali ini, yaitu budaya untuk hidup berkelanjutan (culture for sustainable living),” imbuh Ananto.

Selanjutnya, Koordinator Umum Indonesiana TV, Heni Wiradimaja turut mendukung rangkaian G20 bidang kebudayaan. Melalui Indonesiana TV masyarakat bisa menyaksikan beragam pertunjukan dan rangkaian acara G20. “Kami sudah mulai menayangkan sejak tanggal 6 September lalu, setiap pukul 18.00-22.00 WIB, mulai dari proses latihan dalam Indonesia Bertutur serta menyuguhkan Candi Borobudur sebagai lokasi penyelenggaraan acara,” ujar Heni.

Menutup acara, Direktur PMM mengajak masyarakat untuk menjaga budaya dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. “Yuk kita jaga alam, jaga budaya, jaga kearifan lokal kita. Mari kita bangga dengan warisan budaya kita karena itu merupakan sumber edukasi, sumber pengetahuan, dan sumber inspirasi,” ajaknya.

Sumber: kemdikbud.go.id