Setelah Workshop Konservasi Fosil resmi ditutup oleh Sukronedi pada Rabu 31 Agustus 2016, para peserta menyampaikan kesan pesannya terhadap acara ini. Merupakan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi upaya pelestarian cagar budaya didaerah masing-masing, demikian sebuah kesan yang disampaikan Mudiono yang berasal dari Bojonegoro.
Mudiono melanjutkan, bahwa di Bojonegoro banyak temuan cagar budaya bukan hanya dari Hindu Budha atau kolonial saja tetapi juga dari prasejarah. Banyak fosil yang berasal dari Bojonegoro dan kami yang didaerah belum begitu mengetahui pengetahuan guna melestarikan fosil-fosil itu, imbuhnya. Dengan materi penyelamatan dan konservasi yang disampaikan serta materi teori yang diberikan dalam workshop ini wawasan peserta menjadi bertambah.
Selama 6 (enam) hari workshop tidak ada peserta yang merasa sedih maupun jenuh karena materi yang disampaikan mampu dicerna dengan baik. Sesama peserta banyak berbagi pengalamannya masing-masing sehingga menjadi akrab dan saling mengenal. Dengan pengetahuan yang didapat selama workshop, diharap ke depan hal serupa akan terus diselenggarakan demi menambah pengetahuan peserta yang berasal dari berbagai daerah.
Achmad Taufik yang sering di panggil ‘Pak Lurah” yang berasal dari Banjarejo Grobogan, memberikan penghargaan dan terima kasih kepada BPSMP Sangiran dan panitia penyelenggaran workshop ini. Acara ini menambah saudara sekaligus menambah pengetahuan bagi para peserta. Pengetahuan dari kelas maupun dilapangan didapatkan para peserta yang ditambah dengan berbagi pengalaman lapangan dengan para peserta.
Potensi Banjarejo sudah diperhatikan oleh pihak BPSMP Sangiran dengan penelitian dan kegiatan konservasi yang sudah dilakukan. Dengan kegiatan itu potensi Banjarejo akan diketahui dan perlindungan terhadap fosil-fosil yang ada dapat dilakukan. Terima kasih atas perhatian ini dan semoga menjadi sebuah langkah awal bagi pelestarian cagar budaya Banjarejo, ungkap Taufik diakhir kesannya.
Beberapa peserta kemudian memberi kesan pesan positif bagi workshop ini serta berharap kegiatan serupa akan dilaksanakan kembali. Selain dari para peserta Yudha Herprima sebagai ketua panitia mengungkapkan rasa terima kasih kepada para peserta maupun seluruh panitia yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini.
Ini merupakan sebuah langkah awal dalam menjalin kemitraan demi pelestarian cagar budaya pada berbagai situs prasejarah. Workshop Konservasil Fosil yang berakhir hari Rabu 31 Agutus 2016 ini bukan merupakan akhir dari upaya pelestarian cagar budaya melainkan sebaliknya merupakan awal sebuah langkah menjalin kemitraan dalam bidang pelestarian cagar budaya. (Wiwit Hermanto)
