Kerjasama Demi Pelestarian Koleksi dan Museum Purbakala Patiayam

0
662

Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) memberikan perhatian bagi pelestarian koleksi yang ada di Museum Purbakala Patiayam. Perhatian ini memastikan upaya pelestarian tetap dilakukan dengan memberikan berbagai program guna meningkatkan pelestarian Cagar Budaya maupun peningkatan kapasitas pegawai di Museum Purbakala Patiayam.
Salah satu upaya untuk melaksanakan hal tersebut, Disbudpar Kabupaten Kudus bekerjasama dengan BPSMP Sangiran yang memiliki tugas dan fungsi pelestarian Cagar Budaya masa prasejarah. Kegiatan yang merupakan kerjasama 2 pihak ini dilakukan selama 3 hari sejak tanggal 16-18 Desember 2020. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan program Kajian Koleksi Museum, Rancangan Penataan Ruang Pamer, dan Konservasi Koleksi.
Kegiatan Kajian Koleksi Museum merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan serupa yang dilakukan pada bulan Oktober 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali berbagai nilai penting dari koleksi fosil yang disimpan di Museum Purbakala Patiayam. Nilai penting ini sangat bermanfaat untuk kelanjutan pengajuan sebagai benda cagar budaya dan diharap dapat membantu Tenaga Ahli Cagar Budaya dalam tahap rekomendasi kepada pimpinan daerah untuk penetapannya.
Kegiatan Rancangan Penataan Ruang Pamer merupakan kegiatan yang sangat diperlukan sebagai acuan pihak Disbudpar guna melengkapi berbagai rencana perubahan museum ke depannya. Hasil rancangan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi memajukan tata pamer di Museum Purbakala Patiayam. Bukan saja menata koleksi yang dipamerkan tetapi juga memberi informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami oleh pengunjung.
Dalam hal menjaga kondisi fosil terlindungi dari perubahan yang terjadi di sekitarnya serta meningkatkan keterawatan fosil, dilakukan kegiatan konservasi. Dengan memberikan perawatan yang tepat serta memperhitungkan kelembaban udara yang ada di sekitarnya, dan tak kalah pentingnya adalah dengan mencatat semua langkah serta bahan yang digunakan dalam proses konservasi. Hal ini berguna sebagai “rekam medis” yang ke depan akan berguna dalam penanganan selanjutnya.
Semua kegiatan ini menjadi salah satu upaya melestarikan koleksi yang ada di Museum Purbakala Patiayam yang ke depan pasti akan terus bertambah. Hal ini memerlukan pemikiran yang serius dari berbagai pihak yang berkompeten. (Wiwit Hermanto)