Sangiran begitu ramah bagi berbagai orang yang datang berkunjung. Hal ini yang dirasakan oleh rombongan Singapore Piaget Academy. Hari Rabu, 21 September 2016 merupakan kunjungan pertama mereka ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dan mendapatkan keramahan khas Sangiran serta membuktikan kehidupan purba serta misterinya.
Menurut seorang guru yang mendampingi, rombongan berjumlah 51 siswa setingkat SD dengan 7 orang pembimbing berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan untuk menambah pengetahuan anak didik serta menanamkan kecintaan akan ilmu pengetahuan. Dalam kunjungannya, rombongan diberi informasi melalui buku yang diperuntukkan bagi anak yang bercerita berbagai hal tentang Sangiran.
Informasi tentang Sangiran diberikan melalui media audio visual sehingga menarik bagi pengunjung dalam menjelaskan kehidupan purba di Sangiran. Berbagai informasi diberikan melalui tayangan film tentang Sangiran ini dan mudah dipahami.
Berbagai informasi yang didapat dilanjutkan dengan berkeliling museum sehingga makin memperkaya pengetahuan rombongan. Rombongan ini terpukau dengan koleksi yang disajikan dan penasaran sehingga banyak pertanyaan yang disampaikan pada pemandu. Dengan menyentuh langsung koleksi fosil di ruang pamer II, rombongan mendapat sensasi merasakan fosil yang boleh disentuh pengunjung.
Beberapa orang anak mengaku sudah pernah berkunjung tetapi masih penasaran dengan berbagai koleksi museum. Seorang guru pendamping mengungkapkan pernah berkunjung ke Sangiran dan terkejut melihat Museum Sangiran yang berkembang seperti saat ini.
Dari kunjungan ini diharapkan para siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang didapat disekolah, mampu memahami kehidupan purba yang disuguhkan melalui museum serta dapat menceritakannya kepada orang lain. Diakhir kunjungannya, seorang guru pendamping berterima kasih atas segala keramahan yang didapat, keramahan khas Sangiran yang akan selalu teringat dihati. (wiwit hermanto)