Pusat Data dan Indormasi (Pusdatin) Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerima empat penghargaan dalam ajang Top Digital Awards 2020. Pada acara yang digelar oleh majalah IT Works ini, Kemendikbud mendapat empat penghargaan, yaitu Top Digital Implementation 2020 on Ministry #Level Stars 4, Top Digital Transformation Readiness 2020, Top Leader on Digital Implementation 2020, serta Top IT Manager on Digital Implementation 2020.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi kinerja tim Pusdatin yang telah bekerja keras untuk mewujudkan capaian yang membanggakan.
“Kami merasa sangat terhormat bahwa Kemendikbud berhasil memperoleh empat penghargaan dalam Top Digital Awards tahun 2020 dengan berbagai kategori. Penghargaan ini merupakan bukti bahwa tim di Kemendikbud dapat bekerja secara efektif merespons kebutuhan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” disampaikan oleh Mendikbud di Jakarta, Rabu (23/12).
“Kami menyadari bahwa banyak sekali layanan yang perlu disempurnakan. Tetapi, yang terpenting adalah segera merespons kebutuhan masyarakat. Ini adalah wujud negara hadir membantu masyarakat di masa yang tidak mudah ini,” tambah Nadiem.
Menyambung pernyataan tersebut, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusdatin Kemendikbud, Hasan M. Hasan Chabibie mengungkapkan, sejak Pusdatin Kemendikbud didirikan, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai stakeholder baik di lingkungan Kemendikbud maupun masyarakat umum.
“Seluruh jajaran di Pusdatin selama ini telah menggulirkan berbagai program dan inisiasi yang bersifat top down maupun bottom up. Hal tersebut dilakukan agar Pusdatin bisa memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dalam pemanfaatan teknologi pendidikan secara umum,” terang Hasan.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Jhonny G. Plate yang hadir secara virtual mewakili Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengucapkan selamat kepada para pemenang dari berbagai instansi, perusahaan dan institusi lainnya pada ajang “Top Digital Awards 2020”. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan komitmen dan upaya pemerintah untuk mengakselerasi transformasi digital di Tanah Air sekaligus sebagai kesiapan dalam memasuki era industri keempat (Industri 4.0).
“Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan akselerasi transformasi digital, di antaranya melalui peningkatan infrastruktur digital, terutama sarana prasarana telekomunikasi dan internet, termasuk di daerah 3T. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk terus mendorong pengembangan ekonomi digital yang tahun 2021 diperkiraan mencapai Rp 337 triliun atau naik 33 persen dari tahun 2020 yang berdasarkan riset Bank Indonesia (BI) selama 2020 nilai ekonomi digital mencapai Rp 253 Triliun,” jelas Menkominfo.
Salah satu hal yang membedakan dalam penyelenggaraan tahun ini adalah adanya level bintang (star) dari ketegori penghargaan yang diberikan. Beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan pemenang masuk di level Bintang 5-1, yakni 1) apakah Tata kelola TI terkait kebijakan, organisasi, penerapan sistem dan prosedur sudah baik dan sudah dijalankan secara konsisten, dengan perbaikan yang berkesinambungan.
Selanjutnya, 2) apakah implementasi teknologi digitalnya sudah berhasil dan penggunaannya terpadu di semua divisi/unit kerja serta berdampak terhadap kinerja, daya saing, dan layanan pelanggan/masyarakat. Kemudian 3) apakah Infrastruktur pendukung teknologi digital tersedia sesuai dengan kebutuhan saat ini dan dapat dikembangkan terus untuk kebutuhan di masa mendatang, dan 5) sejauh mana implementasi TI/teknologi digitalnya layak direkomendasikan kepada perusahaan/ instansi lain.
Dari 200 finalis yang terpilih, sebanyak 160 finalis selanjutnya mengikuti tahapan penilaian secara lengkap, termasuk mengikuti wawancara penjurian yang dilakukan melalui video converence (vidcon). Finalis inovasi digital tahun ini jumlahnya meningkat sebesar 25% dari tahun lalu. Di mana untuk tahun 2019, finalis yang bersaing pada ajang ini jumlahnya hanya mencapai 128 finalis.
Kepala Pusdatin Kemendikbud mengapresiasi inisasi dari IT Works yang menyelenggarakan kegiatan ini. “Harapan kami, ajang ini mampu mendorong penyedia layanan teknologi untuk terus berlomba melakukan inovasi untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi,” ucapnya.
Hasan mengakui pandemi Covid-19 memberi tantangan yang besar bagi Pusdatin Kemendikbud untuk tetap memberikan layanan pendidikan bagi peserta didik. Ia menilai penghargaan ini adalah prestasi bersama seluruh stakeholder yang solid di Kemendikbud untuk terus menghadirkan layanan pembelajaran.
Program Unggulan Pusdatin di Masa Pandemi
Di tahun 2020, Pusdatin Kemendikbud menghadirkan dua layanan penting untuk membantu guru dan siswa dalam menghadirkan pembelajaran secara daring terutama di masa pandemi Covid-19, yakni bantuan kuota pendidikan, dan layanan pembelajaran daring menggunakan platform kuota belajar.
Berikut adalah program-program yang diluncurkan Kemendikbud untuk membantu peserta didik dan pendidik menghidupkan pembelajaran di tengah masa pandemi yakni bantuan kuota data internet. Dijelaskan Hasan bahwa ini adalah bantuan yg diberikan oleh Kemendikbud kepada para guru, dosen, siswa dan mahasiswa. Bantuan tersebut berupa kuota data internet dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan proses pembelajaran dari rumah selama masa pandemi ini.
Kemudian, program lain yg dihadirkan adalah platform Rumah Belajar. “Ini adalah aplikasi belajar online yang dikembangkan Kemendikbud dan dapat dimanfaatkan secara gratis oleh siswa bahkan masyarakat umum,” kata Plt. Kapusdatin.
Tercatat, hingga akhir tahun 2020, portal Rumah Belajar mengalami penambahan jumlah pengguna. Bahkan untuk pengguna baru jumlahnya di atas 7 juta. Hasan mengatakan, hal ini pertanda bahwa platform atau aplikasi sangat penting dan dibutuhkan untuk membantu guru dan siswa selama proses pembelajaran secara daring.
Platform Rumah Belajar menghadirkan fitur yang cukup lengkap untuk bisa diakses, seperti Kelas Maya, Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Bank Soal, Peta Budaya dan lainnya. “Ada banyak konten pembelajaran yang berbasis audio video animasi gambar yang disajikan secara interaktif sehingga pada prinsipnya memudahkan peserta didik untuk belajar dengan nyaman dan menyenangkan di rumah,” jelas Hasan
Beberapa waktu lalu, Kemendikbud telah meluncurkan akun pembelajaran. Hasan menyampaikan, akun pembelajaran adalah sebuah single sign on di mana para peserta didik, guru, kepala sekolah, dan operator akan mampu mengakses sumber pembelajaran pada platform e-learning atau laman aplikasi dalam satu terintegrasi yang dapat digunakan bersama.
Ia berharap penyediaan teknologi pembelajaran yang dikembangkan akan semakin memudahkan para guru dan siswa belajar lintas laman dan lintas aplikasi. “Dengan beraneka sumber pembelajaran digital, ujungnya akan membantu proses belajar dari rumah selama pandemi,” tutup Plt. Kapusdatin.
Sumber: kemdikbud.go.id