KEBANGKITAN NASIONAL, AWAL KEBANGKITAN KEBUDAYAAN DEMI PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA

0
2667

Lapangan di BPSMP Sangiran terlihat begitu ramai, suasana pagi itu terlihat tidak seperti biasa. Terlihat orang lalu lalang dengan menggunakan pakaian Korpri, Hitam Putih dan yang sedikit berbeda terlihat beberapa orang menggunakan pakaian tradisional.

Pagi itu, Jumat 20 Mei 2016, segenap karyawan BPSMP Sangiran mengikuti upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Pada tanggal 20 Mei 108 tahun yang lalu, terjadi sebuah peristiwa yang amat luar biasa maknanya. Hari dimana para pahlawan bangsa menjadi awal kebangkitan rasa nasionalisme, sehingga mampu menggetarkan kekuatan penjajah dan merebut kemerdekaan. Sudah 108 tahun berlalu, langkah-langkah kebangkitan bangsa Indonesia terus maju, hidup, dan berkembang, seiring dengan perkembangan dunia global.

Tema penyelenggaraan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini adalah “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri, dan Berkarakter”. Dalam sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika yang dibacakan inspektur upacara, dengan mengambil tema tersebut, diharapkan pemaknaan Kebangkitan Nasional lebih difokuskan pada perwujudan kerja nyata dan pembangunan manusia yang berkarakter. Bangsa ini harus kembali pada semangat ke Bhineka Tunggal Ika, semangat Pancasila dan rasa senasib dan sebangsa, kembali pada kepribadian nasionalnya sendisi. Suatu negara jika ingin kuat dan langgeng harus ditata berdasarkan hukumnya sendiri dan berdiri di atas kepribadian nasionalnya sendiri.

harkitnas (1)

Pemaknaan Hari Kebangkitan Nasional dalam kehidupan sehari-hari bagi “pekerja bidang kebudayaan” adalah dengan memajukan kebudayaan demi memperkuat pondasi kuat dalam membangun karakter bangsa. Pembangunan bangsa tanpa karakter yang kuat hanya akan sia-sia dan disinilah pentingnya peran “pekerja bidang kebudayaan”  diperlukan, yaitu memajukan kebudayaan yang berharga dalam sebuah pondasi pembangunan. (Wiwit Hermanto)