Kajian Potensi Cagar Budaya Situs Banjarejo 2018 (Manusia, Budaya, dan Lingkungan pada Kala Plestosen di Jawa: Konteks Lingkungan, Budaya, dan Kronologis Situs Sangiran)

0
746
Proses identifikasi dan database ulang temuan hasil survey dan ekskavasi

Situs Banjarejo merupakan salah satu situs arkeologi dan paleontologi yang baru dan mulai dilakukan kajian potensi Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP Sangiran) sejak 2016. Tahun ini BPSMP Sangiran kembali melakukan kajian tahap 3 yang berlangsung selama 12 hari dari tanggal 8 sampai dengan 19 Maret 2018. Secara umum kajian tahap 3 ini bertujuan untuk memetakan kondisi geologi lokal melalui pengukuran terukur yang dilakukan dengan mengamati lapisan tanah yang tersingkap, pengamatan dinding kotak ekskavasi dan pengeboran di beberapa titik di Desa Banjarejo. Pengukuran terukur ini diharapkan akan menghasilkan petageologi yang detail di desa tersebut. Untuk melengkapi data, juga dilakukan pengamatan morfologi di wilayah Desa Banjarejo.

Kajian Potensi Cagar Budaya Situs Banjarejo 2018
Proses pengeboran untuk mengetahui stratigrafi

Tujuan yang kedua adalah melihat potensi arkeolog secara vertical maupun lateral di Desa Banjarejo. Ekskavasi merupakan salah satu cara untuk melihat sebaran temuan arkeologis secara vertical dengan konteks stratigrafi yang jelas. Kajian tahap 3 ini membuka satu kotak ekskavasi yang berada di sisi utara kotak ekskavasi penyelamatan tahun 2017 yang masuk wilayah Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo. Survei permukaan dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh sebaran lateral temuan permukaan di Desa Banjarejo. Peta sebaran lateral temuan permukaan ini nantinya digunakan sebagai salah satu dasar dalam menentukan luasan Situs Banjarejo. Area survey kajian kali ini berada di sisi barat dan utara dari Desa Banjarejo yang meliputi Desa Sarirejo, Desa Kalanglundo dan Desa Kalangdosari.

Selain itu, dalam kajian ini juga dilakukan survei social budaya masyarakat yang bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap temuan fosil dan pengembangan potensiwisata purbakala beserta sector pendukungnya di Desa Banjarejo. Kajian kali ini juga melakukan konservasi dan database ulang temuan kajian terdahulu dan kajian saat ini yang berjumlah lebih dari 300 temuan baik fosil maupun artefak. Kajian tahap 3 ini melibatkan 15 anggota tim yang terdiri berbagai bidang ahli seperti arkeologi, geologi, geografi, dokumentasi, antropologi dan teknisi pelestari. (Khofif)