Situs Banjarejo sekali lagi menunjukkan bukti potensi paleontologis, ketika seorang penduduk Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dengan tidak sengaja telah menemukan himpunan fosil binatang yang diduga merupakan bagian dari gajah purba ketika membuat sumur di lahan pertanian untuk menampung air hujan pada awal bulan Juni 2017. Informasi penemuan tersebut oleh kepala desa Banjarejo kemudian dilaporkan kepada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran. Tanggal 12-13 Juni 2017 Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran melakukan peninjauan ke lokasi penemuan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya penyelamatan temuan. Hasil peninjauan merekomendasikan suatu kegiatan penyelamatan terpadu melalui tahapan kajian, konservasi, pencetakan, penyelamatan dan rekonstruksi temuan.
Tahap pertama kajian penyelamatan dengan ekskavasi dilakukan tanggal 12 Juli-30 Juli 2017, pada kajian ini BPSMP Sangiran melibatkan Balai Arkeologi Yogyakarta dan BPCB Jawa Tengah. Kajian ekskavasi penyelamatan ditujukan untuk mengungkap informasi terkait kondisi lingkungan purba, proses sedimentasi dan usia relatif serta untuk menampakkan bagian-bagian fosil yang belum ditemuka karena diduga himpunan fosil tersebut berasal dari satu individu gajah purba utuh.
Ekskavasi penyelamatan dilakukan dengan cara membuat grid besar dengan ukuran 14 meter x 14 meter dengan menerapkan prinsip perekamatan data secara arkeologis. Hasil ekskavasi penyelamatan telah berhasil menemukan bagian anatomis dari gajah purba antara lain satu pasang gading gajah, satu pasang tulang paha (femur), satu pasang tulang lengan (humerus), tulang panggul (pelvis), tulang kemaluan (sacrum), tulang belikat (scapula), tulang kering (tibia), tulang betis (fibula), tulang hasta (radius), tulang pengumpil (ulna), tulang rusuk, tulang belakangng, dan masih terdapat fosil yang belum teridentifikasi. Selain temuan dari Ordo Proboiscidea ( gajah) ditemukan juga jenis binatang lain seperti Familia Bovidae, Bibos sp.,(banteng) Gavialus sp., (Buaya Sungai), Crocodylus sp., (buaya muara), Gastropoda (kerang), dan catfish (semacam ikan berkumis). Terkait temuan dari ordo Proboiscidea, belum bisa dipastikan apakah temuan tersebut merupakan spesies Stegodon sp., atau spesies Elephas sp., karena karakter kuat yang bisa untuk menentukan jenis spesiesnya hingga saat ini belum ditemukan bagian rahang atas dan rahang bawah.
Secara kontekstual dengan melihat posisi temuan fosil yang berserakan, kemiringan lahan dan kondisi lapisan tanah kemungkinan besar posisi temuan himpunan fosil tersebut telah mengalami proses transportasi dari lingkungan pengendapan awal. Lapisan tanah pengandung temuan berupa lapisan lempung karbonat (lempung dengan unsur gamping sangat dominan) sehingga dimungkinkan bahwa lapisan ini sangat plastis dan sangat rentan terjadi erosi bilamana kadar air sangat tinggi. Kemungkinan lapisan atau endapan lempung karbanat dengan kandungan fosil di dalamnya mengalami longsor atau erosi dalam waktu bersamaan dan terendapkan kembali dengan posisi fosil masih berada dalam endapan tersebut. -Tim Kajian-