Jelajah Sangiran yang dilakukan pada tahun 2019, menyasar peserta sejumlah 100 orang dari berbagai latar belakang. Peserta Jelajah Sangiran dikumpulkan untuk mendapat pengalaman langsung di lapangan dan juga pengetahuan teori di dalam ruang.
Materi yang disampaikan menyeseuaikan dengan tema yang diangkat, yaitu “Wisata Alternatif yang Ada di Sangiran”. Pada edisi pertama tersebut, Jelajah Sangiran dilaksanakan selama dua hari, pada tanggal 31 Agustus hingga 1 September 2019 dengan menyasar pada generasi muda seperti komunitas hobi, permuseuman, pecinta sejarah, pariwisata, dan melibatkan warga lokal. Jelajah Sangiran pada tahun 2019 merupakan edisi perdana dan pada tahun berikutnya tidak dapat dilaksanakan karena pandemi Covid-19 yang melanda.
Pada edisi pertama tersebut, wisata alternatif yang diangkat adalah Punden Tingkir yang letaknya tak jauh dari Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Untuk mengenalkan Punden Tingkir pada peserta, Aries Rustioko selaku pengelola Punden Tingkir diajak untuk membagikan pengalamannya pada para peserta. Peserta Jelajah Sangiran dikenalkan Aries di ruang dengan memberikan materi tentang perjuangan Forum Remaja Sangiran (Forsa) untuk mengangkat Punden Tingkir.
Forsa merupakan organisasi pemuda yang ingin berkembang dan mengembangkan lingkungan sekitarnya serta mengangkat potensi-potensi lokal yang ada. Bermodal semangat dan gotong royong, Forsa mampu “menyulap” Punden Tingkir yang awalnya hanya semak belukar yang oleh masyarakat sekitar tidak dihargai dan tidak dipelihara menjadi tempat wisata alam.
Selain itu Punden Tingkir memiliki nilai lebih karena didekatnya terdapat Monumen temuan Sangiran S27. Salah satu temuan homonid yang mampu membuat Situs Sangiran memberi sumbangan kepada ilmu pengetahuan tentang hidup manusia purba berjenis Homo erectus dari Sangiran. Jadi, pengunjung Punden Tingkir dapat menyaksikan sebuah cerita masa lalu melalui Monumen S27 yang tak jauh dari Punden Tingkir.
Materi dalam ruang yang disampaikan Aries kemudian dilanjutkan untuk melakukan fieldtrip ke Punden Tingkir, peserta diajak membuktikan materi yang disampaikan di ruang. Di Punden Tingkir, peserta diajak menyaksikan makam pengikut Joko Tingkir yang kerap menjadi tempat ziarah beberapa kelompok dari luar kota. Di bawah makam tersebut, Forsa menanam berbagai bunga dengan berbagai warna dengan berbagai fasilitas yang sedikit demi sedikit ditingkatkan.
Peserta Jelajah Sangiran mampu menyaksikan Punden Tingkir, mendapat informasi di dalam ruang maupun langsung mengunjungi lokasi. Jelajah Sangiran 2019 menjadi salah satu cara mempromosikan Punden Tingkir pada masyarakat, memberi edukasi untuk mencintai tinggalan masa lalu yang ada di sekitar kita.