Situs Sangiran saat ini merupakan sebuah situs manusia purba yang kaya akan potensi fosil dan artefak. Situs ini sejak sekitar 2 juta tahun lalu mengalami berbagai perubahan lingkungan yang ekstrim. Pernah menjadi laut yang kemudian berubah menjadi rawa, dan akhirnya berubah menjadi daratan hingga saat ini. Ketika menjaddi daratan, Sangiran pernah memiliki bentuk berupa hutan terbuka yang subur yang kemudian berubah lagi menjadi hutan yang kering kerontang.
Di akhir kala Pliosen, 2,4 juta tahun yang lalu, seperti bagian Pulau Jawa yang lain, permukaan Sangiran masih berupa lautan. Hewan yang hidup kala itu seperti ikan, penyu, berbagai macam siput dan kerang merupakan hewan yang diduga mendiami laut Sangiran.
Selama 1,5 juta tahun, jejak laut tercium di Sangiran. Hingga pergerakan lempeng benua, turunnya muka air laut, dan aktivitas gunung berapi menjadikan Sangiran daratan sepenuhnya, 900.000 tahun yang lalu.
Jejak ini terekam dengan jelas pada display “Laut Purba Sangiran” yang ada di Display 1 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Pengunjung dapat merasakan deburan ombak dan air laut itu dengan menyaksikan bukti kehidupan laut yang ada di Sangiran melalui fosil-fosil binatang laut di display ini. (Wiwit Hermanto)
Sumber: Display 1 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan