Jejak Langkah Pitarah Sebagai Salah Satu Cara Mensosialisasikan Kekayaan Cagar Budaya

0
229

Tahun 2021 ini, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran memiliki sebuah program baru. Program tersebut diberi nama Jejak Langkah Pitarah yang merupakan kemasan baru dari desiminasi informasi tentang Cagar Budaya. Jejak Langkah Pitarah tahun ini mengangkat mengangkat Situs Patiayam untuk diperkenalkan pada masyarakat.
Awalnya program ini mengajak para peserta mengunjungi Situs Patiayam untuk mengenalkan pada peserta tapi pandemi membuat panitia memodifikasi program ini. Modifikasi ini dengan “membawa” Situs Patiayam dengan audio visual. Hal ini merupakan modifikasi guna mencegah penyebaran Covid-19 yang masih melanda dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya.
Untuk menyiapkan materi audio visual tersebut, dibentuk tim guna pengambilan gambar selama 3 hari, sejak tanggal 17-19 Mei 2021. Hasilnya kemudian dihimpun untuk kemudian dapat menjadi informasi audio visual yang menarik guna disampaikan pada peserta.
Pada tanggal 17-18 Mei 2021, Jejak Langkah Pitarah mengundang peserta yang merupakan siswa SMA dan komunitas Cagar Budaya dan Wisata dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pada kesempatan ini, dihadirkan narasumber yang berkompeten guna memberikan penjelasan pada peserta Jejak Langkah Pitarah.
Pada pembukaan Jejak Langkah Pitarah, Iskandar Mulia Siregar selaku Kepala BPSMP Sangiran menjelaskan bahwa dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BPSMP Sangiran bermitra dengan berbagai pihak. Salah satunya pihak yang diajak bermitra tersebut adalah Kabupaten Kudus. Kudus memiliki berbagai potensi Cagar Budaya yang salah satunya merupakan Situs Patiayam.“Semua tugas dan fungsi BPSMP Sangiran harus bermitra dengan berbagai stakeholder, melakukan kerjasama dengan berbagai pihak”.
Kerjasama ini diharap mampu memberi berbagai kegiatan yang dapat melestarikan Situs prasejarah diberbagai tempat. Salah satu upaya pelestarian tersebut dengan memberikan pemahaman pada masyarakat tentang kehidupan masa lalu manusia purba yang merupakan sebuah “kekayaan” budaya. “Jejak Langkah Pitarah sebagai salah satu sosialisasi pada masyarakat mengenai kehidupan manusia purba. Kegiatan menyelusuri jejak manusia purba dalam saat ini Situs Patiayam”, jelas Iskandar.
Program Jejak Langkah Pitarah ini mengajak peserta untuk mendapat materi dari pihak Kabupaten Kudus dan kemudian dilanjutkan ke lapangan pada hari kedua. Lokasi lapangan yang dipilih guna menjelaskan materi pada peserta adalah lokasi air asin dan Museum Lapangan Manyarejo. (Wiwit Hermanto)