Jarak Tak Menjadi Penghalang Mendapatkan Pengetahuan

0
465

BPSMP Sangiran pada tahun 2018 ini, meluncurkan program literasi untuk masyarakat agar mengenal Situs Sangiran dengan cara mendistribusikan buku terbitan BSMPS Sangiran. Program ini diberi nama Program BAKU Sangiran (Baca Buku Sangiran) yang sudah menginjak Periode 2.
Program BAKU Sangiran Periode 2 ini dilakukan dengan cara menyebarkan SMS kepada masyarakat diarahkan di lokasi-lokasi umum tertentu. Untuk periode 2, akan disebarkan pada tanggal 1-25 September 2018.
Pada hari Jumat, 21 September 2018 ini, ada seorang bapak yang datang ke kantor BPSMP Sangiran bersama anaknya. “Saya Pitoyo, dari Karangmalang, Sragen, saya kemari untuk mengambil hadiah buku dari sms yang saya dapat”, ujarnya.
Pitoyo merupakan guru sebuah SMP di Sragen dan datang dengan anaknya yang masih duduk di kelas V sekolah dasar yang memiliki hobi membaca. Alamat Pitoyo di Karangmalang memerlukan waktu sekitar 1 jam menuju BPSMP Sangiran dengan jarak 35 km. Saat ditanya mengapa mengambil buku dari Program BAKU Sangiran Periode 2 padahal jarak rumah menuju BPSMP Sangiran memerlukan waktu cukup lama dan jauh, Pitoyo mengatakan tetap bersemangat demi pengetahuan. “Anak saya hobi membaca, dia yang mendesak saya untuk kemari dan mengambil hadiah buku ini. Saya lebih senang jika anak saya membaca buku dibanding bermain computer dan gadget”, ujarnya.
Setelah mengetahui buku hadiah berjudul “Mengenal Situs Manusia Purba Sangiran”, anak Pitoyo yang diajak senang. “Anak saya namanya Nihat, kelas 5 SD, hobi membaca buku apalagi berhubungan dengan sejarah atau pengetahuan, jadi buku ini menjadi tambahan bacaan baginya, terima kasih atas bukunya dan semoga Sangiran makin maju”, tuturnya.
Ayah dan anak ini, selepas dari BPSMP Sangiran akan mampir ke pameran yang diadakan di Sasana Manggala Sukowati yang salah satunya menampilkan beberapa koleksi dari Sangiran. “Kami akan mampir ke sana mas, sekali jalan dapat buku, dapat pengetahuan, dan dapat kebahagiaan” pungkas Pitoyo.
Program BAKU Sangiran membawa kedua orang tersebut menuju jendela pengetahuan yang akan mendukung kemajuan sang anak. Sebagai seorang guru, Pitoyo merupakan salah satu contoh orang tua yang mendukung anaknya mengenal pengetahuan melalui buku, literasi merupakan salah satu jalan meraih pengetahuan. (Wiwit Hermanto)