Temuan fosil terbaru berupa rahang bawah buaya (mandibula crocodylus sp.) yang ditemukan oleh Asmorejo, warga Desa Manyarejo Sragen ini, akhirnya telah siap untuk dipamerkan di museum Manusia Purba Sangiran. Sebelumnya temuan fosil ini harus berada di laboratorium Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran terlebih dahulu selama kurang lebih 2 bulan untuk menjalani proses konservasi agar layak untuk disimpan maupun dipamerkan nantinya.
Fosil yang ditemukan pada tanggal 10 April 2015 ini semula berupa bongkahan batu yang terpecah menjadi 6 bagian. Setelah melalui tahapan konservasi berupa pembersihan manual dan penyambungan, barulah nampak wujudnya berupa rahang bawah dari seekor buaya dengan 6 buah giginya yang masih tertancap utuh. Rahang ini cukup besar dengan ukuran panjang 90 cm, lebar 45 cm, dan tinggi 16 cm.
Fosil yang ditemukan di dusun Duritan, Desa Manyarejo pada lapisan tanah kabuh ini sejak Senin, 22 Juni 2015 lalu telah dipamerkan di ruang pamer 1, Museum Manusia Purba Sangiran, menemani 2 temuan fosil terbaru lainnya berupa 2 buah tanduk rusa (Antler Axis lydekkeri dan Antler Cervus sp.) Diharapkan dengan ditampilkannya fosil temuan-temuan terbaru di ruang pamer museum ini dapat menjadi penyegaran dan semaraknya museum, sehingga pengunjung yang datang berkali-kali tidak bosan namun justru mendapatkan pengetahuan baru dari tampilnya fosil-fosil terbaru tersebut. (Ard)
