Informasi Koleksi Bagi Peningkatan Informasi dan Pengetahuan Pengunjung

0
281

Informasi koleksi museum sangat penting bagi peningkatan pengetahuan dan wawasan pengunjung. Hal ini merupakan bagian dari layanan bagi pengunjung museum, pengelola museum berkewajiban memberi informasi terhadap koleksi yang dipamerkan. Pengunjung berhak mendapatkan informasi koleksi yang dipamerkan sehingga mendapat informasi yang diharapkan.

Hal ini menjadi bagian penting dalam pengelolaan museum dan koleksi, pengelola museum memberikan informasi koleksi pada pengunjung. Berdasar hal tersebut, pada hari Kamis, 16 Februari 2023, di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dilakukan peningkatan informasi koleksi untuk pengunjung. Pada ruang pamer 1, display Flora dan Fauna mulai dilakukan peningkatan informasi pada koleksi.

Terdapat 3 jenis fosil yang terdapat pada display Flora dan Fauna yang terdapat di ruang pamer 1 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. Ketiga fosil tersebut adalah Harimau Purba (Panthera tigris), Badak Purba (Rhinoceros), dan Babi Purba (Sus Sp.). Ketiga koleksi tersebut diberi peningkatan informasi koleksi agar pengunjung mendapat informasi lebih banyak guna meningkatkan informasi dan pengetahuan pengunjung.

Dikisahkan bahwa ketiga jenis hewan purba tersebut hidup di Sangiran pada 700.000-250.000 tahun yang lalu. Ketiga jenis hewan purba ini pernah hidup di Sangiran pada saat daerah ini dahulu berupa sabana yang didominasi rerumputan hijau dan berseling pohon besar serta memiliki sungai yang lebar dan berkelok menyediakan air yang berlimpah.

Harimau Purba (Panthera tigris) merupakan hewan herbivora yang memakan daging dari hewan-hewan pemakan rumput di sabana yang luas kala itu.

Badak (Rhinoceros) adalah hewan herbivora yang memakan berbagai jenis tumbuhan terutama bagian ranting, daun, dan buah yang telah gugur. Badak hidup di padang rumput terbuka dengan semak pohon yang tidak terlalu besar dan terdpat kolam lumpur serta air asin.

Babi (Sus Sp.) adalah hewan omnivora yang memakan rerumputan, kacang-kacangan, dan serangga. Mereka adalah hewan yang hidup secara berkelompok. Sus Sp.hidup pada saat lingkungan Sangiran yang awalnya berupa lingkungan rawa berubah menjadi lingkungan sabana yang subur dan beriklim tropis yang lembab.

Informasi koleksi yang diberikan singkat agar mudah dipahami oleh pengunjung, mengajak pengunjung untuk “membayangkan” kehidupan hewan purba di masa lalu. Masa dimana Sangiran menjadi sabana luas yang dihuni berbagai hewan purba, menjadi sebuah cerita yang diceritakan kembali di display Flora dan Fauna yang terdapat di ruang pamer 1 Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. (Wiwit Hermanto)