Homo erectus Progresif

0
7911
Munculnya Manusia Modern

Jenis progresif merupakan jenis yang paling maju, sebagian besar mukan pada endapan alluvial di Ngandong (Blora), Selopuro (Ngawi), dan pada endapan vulkanik di Sambungmacan (Sragen). Volume otak sudah mencapai 1.100 cc, dengan atap tengkorak yang lebih tinggi dan lebih membundar.

Ngandong adalah nama sebuah desa di tepi Bengawan Solo, di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Penggalian yang dilakukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan von Koenigswald pada tahun 1931-1933 telah menemukan 11 tengkorak manusia. Temuan ini kemudian dideskripsikan oleh Oppenoorth sebagai Homo soloensis. Tengkorak ini mempunyai bentuk atap lebih bundar dan lebih tinggi sehingga berpengaruh kepada volume otak yang lebih besar dibandingkan dengan temuan di Sangiran dan Trinil, berkisar rata-rata 1.100 cc, sebuah ciri yang telah menunjukkan perkembangan.

Sambungmacan terletak di tepi Bengawan Solo dan termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Bermula dari penggalian kanal untuk melancarkan aliran Bengawan Solo, penduduk menemukan sejumlah fosil binatang dan manusia. Temuan fosil manusia terwakili oleh 4 individu dengan tiga buah temuan berupa tengkorak dan satu temuan berupa tulang kaki (tibia). Ciri fisik tengkorak Sambungmacan berdekatan dengan fosil-fosil tengkorak Ngandong dengan bentuk atap tengkorak yang membundar dan lebih tinggi. Hal lini menunjukkan bahwa temuan tengkorak Sambungmacan memiliki ciri evolutif yang sama dengan temuan dari Ngandong.

Sumber: Museum Manusia Purba Klaster Bukuran