Hari terakhir (10 November 2016) berada di Situs Sangiran, para peserta mengunjungi beberapa lokasi penting di Sangiran, antara lain Formasi Pucangan, air asin, menara pandang, batas patok situs, dan pemberdayaan masyarakat (batok). Kunjungan ke Formasi Pucangan berada di depan SD Negeri 1 Krikilan. Narasumber Rais Fathoni, S.T (Geolog BPSMP Sangiran) menerangkan sedikit banyak tentang pembentukan stratigrafi di Situs Sangiran salah satunya Formasi Pucangan tersebut. Keberadaan stratigrafi tanah di sini cukup menarik dan sangat penting bagi kelangsungan lingkungan Situs Sangiran. Kemudian peserta diajak ke mata air asin yang berlokasi di Dusun Pablengan Kulon, Desa Krikilan, Kec. Kalijambe, Kab. Sragen. Keberadaan air asin menunjukkan bahwa lingkungan Sangiran jaman itu merupakan laut. Beberapa peserta mencicipi air asin tersebut.
Setelah dari sumber air asin, para peserta mengunjungi menara pandang yang berada di Dusun Pagerjo, Desa Krikilan, Kec. Kalijambe, Kab. Sragen. Peserta diajak untuk melihat lebih jauh lagi tentang landscape lingkungan terbuka Situs Sangiran secara keseluruhan. Selanjutnya peserta diajak untuk mengetahui batas patok/ situs, diaman patok-patok yang dipasang merupakan simbol pembeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Sekiranya ini menjadi pengetahuan tambahan bagi peserta bahwa setiap Situs Warisan Dunia memiliki hak untuk dilindungi oleh pemerintah.
Kegiatan terakhir di lapangan adalah mengunjungi pabrik batok yang berada di Dusun Sendang, Desa Bukuran, Kec. Kalijambe, Kab. Sragen. Tujuan peserta mengunjungi pembuatan batok adalah untuk mengetahui sejauh mana pemberdayaan masyarakat Sangiran dalam rangka konsekuensi dan pemanfaatan Sangiran sebagai bagian dari usaha pelibatan masyarakat sebagai pemangku kepentingan. Jadi ada timbal balik yang dirasakan oleh masyarakat sekitar situs dengan adanya atau keberadaan Sangiran sebagai warisan dunia. Narasumber pada kegiatan ini adalah Dodi Wiranto, S.S, M. Hum (Kasie Pemanfaatan).
Acara pada siang hari yaitu para peserta berada di laboratorium BPSMP Sangiran untuk mengetahui tata cara penanganan fosil yang ditemukan di Situs Sangiran, baik yang ditemukan oleh hasil penelitian maupun temuan warga sekitar. Setelah itu peserta berkeliling ruang pamer museum Klaster Krikilan. Pada sore harinya terdapat kuliah singkat di ruang T. Jacob oleh Dodi Wiranto, S.S, M. Hum mengenai “Warisan Dunia dan Masyarakat: Global, Nasional, Lokal (Warisan Dunia dan hubungannya dengan Pelibatan Masyarakat; khususnya Sangiran- dalam perlindungan WBDI Sangiran)”. Pada malam harinya merupakan acara penutupan dari serangkaian kegiatan selama berada di Situs Sangiran. Kemudian para peserta melanjutkan kegiatan tersebut ke Candi Prambanan dan Borobudur. (Metta Adityas)