Persoalan mendasar dalam dunia paleoanthropologi dan evolusi manusia saat ini, yang sudah bermula sejak tahun 1980-an, adalah munculnya manusia modern, manusia bijak, Homo sapiens. Bagaimanakah mereka muncul ke bumi pertama kali dan kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru dunia hingga saat ini? Para ahli paleoanthropologi setuju terhadap perbedaan morfologis antara Homo erectus dan Homo sapiens. Rangka Homo sapiens jauh kurang kekar dibandingkan Homo erectus, yang berarti bahwa tulang belulangnya tidak setebal dan sekompak Homo erectus, dan mengindikasikan bahwa secara fisik Homo sapiens jauh lebih lemah dibanding sang pendahulu tersebut. Di lain pihak, ciri-ciri morfologis maupun biometrik Homo sapiens menunjukkan karakter yang lebih berevolusi dan lebih modern dibandingkan dengan Homo erectus. Sebagai misal, karakter evolutif yang paling signifikan adalah bertambahnya kapasitas otak. Homo sapiens mempunyai kapasitas otak yang jauh lebih besar (rata-rata 1.400 cc), dengan atap tengkorak yang jauh lebih bundar dan lebih tinggi dibandingkan dengan Homo erectus yang mempunyai tengkorak panjang dan rendah, dengan kapasitas otak 1.000 cc. Penonjolan tulang kening dan kuatnya alat-alat mastikasi yang merupakan karakter Homo erectus, telah banyak tereduksi di kalangan Homo sapiens. (Harry Widianto)
Selengkapnya silahkan klik disini