Grenzbank Lapisan Pembatas Peradaban

0
5606

Terbentuknya tanah sangiran adalah tumbukan lempeng tektonik yang terjadi di selatan Pulau Jawa menghasilkan gaya yang saling menekan pada perlapisan tanah batuan di sangiran. Gaya yang saling menekan mengakibatkan pengangkatan pada permukaan tanahnya. proses pelipatan tanah/batuan membentuk menyerupai kubah. Proses pembentukan kubah biasa diiringi dengan terbentuknya patahan dan rekahan terutama pada bagian puncaknya. Zona patahan dan rekahan ini merupakan zona lemah, sehingga lapisan tanah /batuan mudah tererosi, dan memberi jalan air hingga menjadi sungai.

Kontur tanah sangiran yang berbukit-bukit itu terbentuk karena aktivitas vulkanik, tektonik, serta naiknya diapirik sedimen lempung yang terjadi ratusan ribu tahun lalu. Tumbukan lempeng tektonik, menghasilkan gaya tekan horizontal. Adapun penggelinciran komplek gunung api ~dari atas ke bawah dan naiknya lapisan lempung ~dari bawah ke atas, menghasilkan gaya saling menekan secara vertikal. Gaya tekan tersebut menyebabkan pelipatan lapisan sehingga membentuk perbukitan pada permukaan tanahnya.

Lapisan tanah di sangiran terdapat 5 bagian lapisan dari yang paling atas yaitu, 1. Lapisan Notopuro : hasil dari pengendapan lumpur vulkanik, batu pasir tufaan, dan material breksi laharik, 2. Lapisan Kabuh : hasil dari terbentuknya larik-larik pasir fluvio-vulkanik yaitu pasir sungai dari gunung api, yang saling tumpang tak beratur, 3. Lapisan Grenzbank yang menyerupai beton semen yang sangat keras, terdiri dari konkresi konglomeratan / gamping pisoid, kemudian 4. Lapisan Pucangan : yang mengandung larik lempung diatome, batu lempung pasiran yang mengandung moluska, lempung hitam, dan material breksi laharik, dan yang terakhir 5. Lapisan Kalibeng : yaitu tanah yang tersusun oleh lempung biru dan batu gamping yang kaya fosil foraminifera. Dan di pembahasan kali ini saya akan membahas tentang lapisan Grenzbank.

Lapisan Grenzbank adalah batuan kapur yang terbentuk dari kerap terjadinya perubahan daratan menjadi laut dan sebaliknya, yang dibarengi proses terangkatnya daratan, dan masih ditambah timbunan material vulkanik, proses ini diakhiri dengan terbentuknya daratan. Tersusun dari paduan mineral, gamping, batuan beku, lempung, fosil moluska, dan foraminivera. Campuran ini menandakan adanya kehidupan laut yang bercampur endapan aktivitas gunung api dan erosi dari pegunungan Kendeng. Terdapat juga endapan kapur yang biasa terbentuk pada kondisi iklim yang sangat kering. Seperti adukan semen, proses alam kala itu menjadikan lapis tanah ini menjadi begitu keras bagai beton, inilah Grenzbank yang artinya “zona batas”. Batas masa sangiran benar-benar menjadi daratan sempurna hingga kini.

Grenzbank 900 – 730.000 tahun lalu yaitu sangiran yang beralih menjadi daratan, dimana menjangan dan kerbau purba berebut waktu dengan harimau dan gajah, menyisir tanaman yang tumbuh. Sementara itu, bumi bergolak. Batuan gamping, pasir dan kerikil terus berdatangan, mengendap. Sebelum menjadi daratan sepenuhnya, bumi Sangiran seolah riuh oleh pergerakan alam.

Grenzbank merupakan lapisan sebelum Kabuh. Nama ini berasal dari bahasa Jerman, yang berarti “zona batas.” (G.H.R. Von koenigswald, 1940). Terletak tepat dibawah lapisan kabuh, Grenzbank tebalnya sekitar 60 – 120 cm. Lapisan ini merekam jejak peristiwa alam sekitar 900 – 750 ribu tahun lalu. Saat itu sangiran masih berupa laut dangkal dengan laguna tempat hidup berbagai jenis kerang laut dan foraminifera. Sementara itu, Pegunungan Kendeng yang terlebuh dahulu terbentuk disebelah utara Sangiran terkikis sungai yang membawa materi gamping untuk diendapkan di laut dangkal Sangiran. Endapan gamping yang bercampur dan merekatkan batuan-batuan lain itu membentuk lapisan khas, itulah yang disebut Grenzbank. Lapisan Grenzbank menyerupai beton semen yang sangat keras, terdiri dari konkresi konglomeratan / gamping solid.( Aina Nurwarista/Mahasiswa Teknologi Pangan/FKIK UKSW)