Film Balung Buto, Memperkenalkan Masa Lalu Bagi Generasi Muda

0
217

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya menyebarkan informasi tentang kebesaran Situs Sangiran kepada masyarakat, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran melakukannya dengan memanfaatkan berbagai media seperti media cetak, eletronik, dan internet.
Penggunaan berbagai platform media diyakini akan lebih menarik masyarakat dalam menerima informasi tentang Sangiran. Salah satu media yang sering digunakan adalah dengan memproduksi film untuk berbagai sasaran, seperti masyarakat umum, akademisi, maupun anak-anak. Salah satu film yang menyasar anak berjudul Balung Buto.
Film ini menceritakan tentang kepahlawanan Raden Bandung membela kebenaran dan melindungi rakyatnya. Film ini terinspirasi dari Mitos Balung Buto yang ada di tengah masyarakat Sangiran, diceritakan oleh orang tua sebagai pengantar tidur. Dari mitos diangkat sebagai sebuah film guna memberi pembelajaran bagi generasi muda untuk mengenal masa lalu di Sangiran.
Film animasi Balung Buto ini diharap mampu memberikan pengetahuan sekaligus pembelajaran bagi generasi muda. Pada hari Selasa, 28 September 2021 dilakukan webinar peluncuran film Balung Buto dengan mengundang berbagai narasumber untuk membedah makna yang ada di dalam film ini. Peserta yang diundang dari berbagai stakeholder di lingkungan Kemendikbudristek khususnya bidang Kebudayaan serta komunitas museum dan budaya.
Dengan acara ini diharapkan dapat mengenalkan kisah masa lalu yang menjadi kisah rakyat pada masyarakat. Peluncuran film animasi Balung Buto ini bertujuan mengenalkan, mereviu (riset cerita, penulisan naskah, penokohan karakter, produksi, evaluasi serta testimoni) film animasi Balung Buto. Demikian menurut Dody Wiranto, S.S., M.Hum selaku Koordiantor Kelompok Kerja Permuseuman BPSMP Sangiran.
Lebih lanjut, Iskandar Mulia Siregar selaku Kepala BPSMP Sangiran mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan pengenalan karakter melalui film ini supaya anak-anak muda di daerah mengetahui bahwa ada kisah-kisah yang menarik di daerah mereka.
Dari sisi masyarakat, Aries Rustioko selaku Sekertaris Desa Krikilan menekankan bahwa Mitos Balung Buto menjadi toponim dan diharap mampu memperi pembelajaran bagi generasi penerus. “Dari mitos Balung Buto ini juga diambil nama-nama yang sekarang menjadi nama daerah di sekitar situs Sangiran. Mitos ini juga mengandung nilai-nilai budaya yang sangat penting dan diharapkan bisa diteruskan kepada generasi muda”.
Agni Tirta S.I.Kom sebagai sutradara film Balung Buto mengungkap bahwa melalui film dapat untuk memperkenalkan identitas bangsa. “Dengan dibuatnya film ini, bisa memberikan informasi kepada generasi muda tentang budaya karena dikemas dalam media yang modern dan mengikuti perkembangan jaman”, jelasnya. (Wiwit Hermanto)