Mengapa Hindia Belanda?
Beberapa saat setelah menjadi dosen anatomi di Belanda, Dubois kehilangan gairah mengajar. Baginya, kehidupan kampus begitu membosankan. Ia justru terobsesi untuk mencari kebenaran dari teori Ernst Haeckel, ahli biologi dari Jerman, tentang adanya spesies penghubung antara manusia dan kera dalam proses evolusi yang disampaikan oleh Darwin. Ialah the missing link: sosok pra-manusia yang menurut Haeckel telah berjalan tegak tetapi belum punya kemampuan bicara. Dorongan itu membuat Dubois meninggalkan kampus, dan mulai bertualang.
Ia pernah menjelajah tempat kelahirannya di Limburg, Belanda. Namun hanya menemukan fosil dengan usia belum terlalu tua di Henkeput, tak jauh dari Limburg. Tidak puas dengan hasil temuan, ia mulai bertanya: dimanakah pencarian akan dimulai?
Dubois melihat beberapa tempat yang memungkinkan, ia memulai pencarian berdasarkan pendapat tiga ilmuwan. Charles Darwin merujuk pada daerah tropis dalam bukunya Descent of Man, sedangkan Alfred Russel Wallace menyarankan untuk mencari di gua-gua Afrika dan Asia Tenggara, dan Richard Lydekker mengusulkan daerah British India—sekarang Pakistan, tempat ia menemukan fosil Palaeopithecus sivalensis di Perbukitan Siwalik Akhirnya, ia berpaling ke wilayah Hindia Belanda, setelah membaca laporan Karl Martin mengenai fosil temuan Raden Saleh di Jawa.
Sumber: Museum Manusia Purba Klaster Ngebung