Jika jiwa endapan teras itu sudah makin sirna dan menipis di Ngandong, tidak demikian halnya dengan Matar. Di situs yang terletak hanya sekitar 1-1.5 kilometer di timur Situs Ngandong ini, 162 meter dari pinggir Bengawan Solo, telah ditemukan sebuah hamparan endapan teras nan luas dan tebal, setidaknya berukuran 300 x 170 meter. Menurut Truman Simanjuntak, sang penemu situs dan sekaligus ketua tim penggalian yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Situs Matar sama sekali belum tersentuh oleh tangan-tangan terampil para peneliti, bak situs perawan yang belum terusik. Dia hadir ketika Ngandong telah hampir sempurna terkikis, dia muncul ketika Ngandong telah hampir ditinggalkan oleh para peneliti. Di Matar inilah harapan besar untuk mendapatkan budaya sejenis budaya Ngandong itu dikukuhkan, di sebuah lahan berbelukar, endapan teras Bengawan Solo yang masih bening penelitian.