Dibandingkan dengan yang terlihat pada Australomelanesid pendahulunya, maka bangun tengkorak pada ras Mongolid menunjukkan proses pembundaran dan peninggian tengkorak (brachysefalisasi) serta perampingan (grasilisasi) general yang sangat signifikan. Oleh karena itu, ciri tengkorak Mongolid adalah bundar (brachysefal), dengan volume otak rata-rata 1.400 cc. Atap tengkoraknya tinggi dan bundar, tidak terdapat lunas sagittal maupun depresi para-sagittal pada bagian tengahnya. Bagian dahi terlihat lebih vertikal, dengan reduksi tonjolan kerning (torus supra- orbitalis) dan makin menghilangnya glabella, arcus superciliaris, maupun sulcus supra-toralis. Di bagian kanan dan kiri tengkorak, parietal, terlihat dinding yang membundar, dengan tonjolan parietal yang berkembang baik dan merupakan letak dari lebar maksimal tengkorak. Tidak terdapat depresi pre-lambdatik di bagian belakang tengkorak, sehingga profil occipital berbentuk bundar tanpa sulcus occipitalis, dan sering terlihat multiplikasi tulang Inca di sekitar lambda.
Ciri lain dari ras Mongolid yang sangat dominan adalah pada muka yang rata dan lebar. Lebar dan ratanya muka ini terutama juga berkaitan dengan proses grasisilisasi dari karakter super-struktur tengkorak, termasuk prognathisma yang semakin menghilang. Muka lebar juga disebabkan oleh proyeksi lateral tulang pipi. (Harry Widianto)
Selengkapnya silahkan klik disini
 serta perampingan (grasilisasi) general yang sangat signifikan. Oleh karena itu, ciri tengkorak Mongolid adalah bundar (brachysefal), dengan volume otak rata-rata 1.400 cc){kind=link}