BUKTI KEBESARAN-NYA YANG ADA DI BUMI SANGIRAN

0
1131

Kedatangan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen bersama rombongan Alenia’s Journey Uncover NTT ke Museum Manusia Purba Sangiran disambut ramah. Berbagai informasi yang disuguhkan di ruang pamer dijelaskan oleh Sukronedi, S.Si, M.A. selaku Kepala BPSMP Sangiran.

Menyaksikan berbagai koleksi purba yang dipamerkan, Ari dan Nia merasa takjub  dan terkesima hampir tak percaya dengan kebesaranNya yang ditunjukkan di Bumi Sangiran. Dengan menyaksikan fosil gajah yang ada di ruang pamer I, Nia terkejut bahwa ternyata ada gajah di Jawa. Selama ini saya mengira gajah hanya ada di Sumatera saja tetapi di Sangiran terdapat fosil gajah, aku Nia.

Mendengar pengakuan tersebut, Sukronedi menjelaskan bahwa fosil gajah yang disaksikan Nia dan rombongan merupakan bukti dahulu terdapat gajah di Jawa. Dengan fosil gading gajah sepanjang 4 (empat) meter diperkirakan gajah setinggi 5 (lima) meter dengan panjang 8 (delapan) meter. Jadi jauh lebih besar jika dibandingkan dengan gajah yang ada sekarang, jelasnya.

bukti-kebesarannya-di-sangiran-1

Ternyata kejutan itu berlanjut setelah melihat rekonstruksi Kuda Sungai yang dipamerkan diruang pamer I. Selama ini saya mengira Kuda Sungai hanya ada di Mesir saja tetapi disini juga ada, mereka hidup bersama manusia purba, ungkap Nia saat melihat rekonstruksi Kuda Sungai.

Kuda sungai tersebut merupakan replika dari temuan peneliti dari Perancis yang meneliti di Sangiran dan fosilnya ditemukan 80% sehingga terlihat jelas saat direkonstruksi, jelas Sukronedi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dengan temuan kuda sungai yang mencapai 80% dan kemudian direkonstruksi sehingga jelas bagi pengunjung. Kuda sungai hidup di Sangiran saat Sangiran menjadi rawa, mereka hidup bersama manusia purba dan semua ini menjadi pengetahuan bagi publik, lanjutnya.

bukti-kebesarannya-di-sangiran-2

Selain menyaksikan gajah dan kuda sungai yang membuat Nia dan rombongan terkesima, terdapat juga berbagai bukti yang menunjukkan bahwa Sangiran pernah menjadi laut, rawa, hutan, sabana dan stepa serta kehidupan yang kering kerontang. Bukti-bukti tersebut ditunjukkan dengan berbagai bukti berupa berbagai temuan fosil dan artefak yang dipamerkan. Semua itu menjadi bukti kebesaranNya yang ditunjukkan di Bumi Sangiran. (Wiwit Hermanto)