Pengelolaan museum dan Taman Budaya membutuhkan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak. Atas dasar ini, Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Kebudayaan Kota Surakarta menyelenggarakan Workshop Pengelolaan Museum dan Taman Budaya dengan tema “Museum sebagai Sarana Edukasi Masyarakat”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Oktober 2017 di Hotel Sahid Jaya Surakarta.
Workshop pengelolaan museum dan taman budaya ini diikuti oleh guru-guru SMP di Surakarta yang tergabung dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Surakarta, pengelola museum di Surakarta, Tim Ahli Cagar Budaya Surakarta, Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), dan mitra museum.
BPSMP Sangiran turut serta dalam workshop ini dengan menyertakan salah satu stafnya, Muhammad Mujibur Rohman, sebagai salah satu narasumber. Adapun materi yang dipaparkan narasumber dari BPSMP Sangiran adalah “Museum sebagai Mitra Belajar Masyarakat”. Isi paparannya terkait dengan pentingnya pelayanan prima dan inovasi sehingga museum dapat menjadi sarana pembelajaran yang edukatif, komunikatif, sekaligus rekreatif. Selain itu, untuk menjadikan museum sebagai mitra belajar membutuhkan jalinan kerjasama yang erat antara museum dengan berbagai pihak, salah satunya kalangan pendidik dan sekolah, melalui layanan edukasi kepada sekolah-sekolah yang datang ke museum. Layanan edukasi juga dilakukan oleh pihak BPSMP Sangiran, melalui fasilitasi paparan tentang Situs dan Museum Sangiran, pemutaran film, dan pemanduan kepada para pelajar.
Narasumber lain yang hadir dalam workshop ini adalah Dra.Zaimul Azzah, M. Hum (Kepala Museum Benteng Vredeburg) yang memaparkan materi “Menuju Museum yang Dicintai Publik” serta Dr. Susanto, M. Hum (Kepala Museum UNS) dengan materi “Museum sebagai Ruang Edukasi Publik”. (MJ)