Kegiatan Rapat Koordinasi Stakeholder Tahun 2022 dalam pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Sangiran memasuki hari kedua. Pada hari kedua ini paparan pertama disampaikan oleh Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Bapak Iskandar Mulia Siregar didampingi Ketua ZI WBBM Tahun 2022, Ibu Marlia Yulianti Rosyidah. Sesuai agenda, dalam Rakor disampaikan pembangunan Zona Integritas yang sedang dilaksanakan oleh BPSMP Sangiran, yang pada tahun ini menuju tahapan berikutnya, dari Zona Intergritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI WBK) pada tahun 2019, menuju Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (ZI-WBBM). Predikat ZI-WBK yang diperoleh BPSMP Sangiran pada tahun 2019 adalah salah satu bukti komitmen dalam mewujudkan reformasi birokrasi yang bersih, dan komitmen tersebut semakin ditingkatkan dengan menambah transparansi dan juga inovasi pelayanan yang dilakukan di BPSMP Sangiran, bersama stakeholder terkait. Peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan diharapkan dapat memenuhi kepentingan pengguna layanan, baik dari instansi pemerintah, swasta, serta masyarakat umum yang bersifat pribadi maupun kelompok.
Pada sesi kedua disampaikan paparan oleh Pamong Budaya Ahli Muda dan Koordinator Pokja Permuseuman BPSMP Sangiran, Bapak Dodi Wiranto, mengenai kondisi kunjungan museum pada masa pandemi COVID-19. Selain itu juga disampaikan mengenai peluang yang dapat dikembangkan masyarakat sebagai daya tarik pendukung keberadaan Museum Sangiran. Diskusi memperkaya informasi seluruh peserta, dengan sejumlah pembahasan yang berhubungan dengan peningkatan fasilitas pendukung pariwisata Sangiran, salah satunya pengembangan lokasi kuliner yang lebih layak di kompleks Museum Sangiran.
Paparan yang ketiga disampaikan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kab. Sragen, Ibu Yuniarti. Dalam paparan disampaikan mengenai potensi-potensi penunjang pariwisata di Kabupaten Sragen yang dapat menjadi pendamping dari keberadaan Museum Sangiran. Selain penjelasan mengenai potensi wisata, disampaikan pula mengenai rencana pengembangan untuk wilayah Sangiran yang sedang dan akan dilaksanakan pada tahun 2022 dan tahun 2023. Salah satunya dengan merenovasi tempat penunjang pariwisata Museum Sangiran yaitu bangunan di Menara Pandang. Sedangkan pembangunan infrastruktur yaitu direncanakan pembangunan jalan yang menghubungkan Museum Klaster yang ada di Kawasan Sangiran.
Paparan yang keempat disampaikan oleh Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Bapak Teguh Haryono mengenai potensi wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar yang didalamnya termasuk Museum Manusia Purba Klaster Dayu. Disampaikan dukungan pemerintah Karanganyar dalam mengangkat pariwisata di Kabupaten Karanganyar, dengan membangun beberapa akses dan fasilitas pariwisata termasuk peningkatan SDM di bidang pariwisata, dan kebijakan pengembangan potensi wisata di berbagai wilayah di Kab. Karanganyar. Termasuk peningkatan fasilitas pariwisata di Museum Klaster Dayu pada awal tahun 2022 ini, dan tetap berkomitmen untuk mengelola Museum Dayu sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dari Kabupaten Karanganyar.
Paparan yang selanjutnya disampaikan oleh Kepala Desa Krikilan bapak Widodo. Beliau menyampaikan mengenai keberhasilan Desa Krikilan masuk kedalam 50 besar Desa wisata Tingkat Nasional. Beliau menyampaikan mengenai proses dalam membangun pola pikir masyarakat dalam mengelola wilayahnya dimana wilayah Desa Krikilan merupakan desa dimana terdapat Museum Sangiran yang secara keluasan masuk kedalam Kawasan Cagar Budaya Sangiran. keberhasilan yang diperoleh Desa Krikilan tidak mudah namun melalui proses yang berat baik dari pembangunan manusia atau SDM nya juga pembangunan fisik yang harus maju kepada pemerintahan diatasnya. Usaha tersebut tidak sia sia dan dapat memperoleh hasil yang bagus dan yang paling penting juga dapat membuka pikiran masyarakat terkait peluang yang ada di daerahnya yang dapat dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.