Bermain Game Interaktif, Belajar Cagar Budaya

0
733

Kekayaan cagar budaya di Indonesia sangat beragam dan tugas masyarakat Indonesia adalah menjaga dan melestarikannya. Situs manusia purba Sangiran merupakan salah satu bentuk cagar budaya warisan dunia yang dimiliki Indonesia. Melestarikan Situs purbakala di Indonesia bukan hal yang mudah, oleh sebab itu perlu mengajak seluruh elemen masyarakat agar memiliki kesadaran yang sama.

Pameran keliling cagar budaya Sangiran di Kampus Universitas Jenderal Soedirman merupakan salah satu wujud usaha menumbuhkan minat generasi muda terhadap pelestarian cagar budaya di Indonesia. Pameran sebagai salah satu metode penyebarluasan informasi pelestarian cagar budaya, memerlukan metode pemanduan yang efektif dan efisien. Metode yang tepat ditentukan berdasarkan identifikasi sasaran pameran yaitu pengunjung pameran.

Mahasiswa sebagai sasaran pameran Unsoed Expo 2018 kali ini, diharapkan dapat menjadi generasi kreatif dan mamiliki daya saing.

Semakin berkembangnya media internet, peningkatan penggunaan gawai, serta persebaran informasi yang semakin tinggi membutuhkan praktek pemanduan edukasi dengan metode baru. Kali ini di Stan Sangiran, pemanduan tidak hanya melibatkan pemanduan konvensional berupa diskusi tanya jawab.

Pemenang kuis menerima hadiah
Pengunjung stand pameran BPSMP Sangiran megikuti kuis interaktif

Penggunaan media games interaktif dan teknologi AR merupakan bentuk penyebarluasan informasi baru. Metode games interaktif merupakan metode alternatif yang relatif baru sebagai usaha untuk mengikuti perubahan pembelajaran generasi muda khususnya kalangan mahasiswa.

Metode pembelajaran pemanduan cagar budaya Manusia Purba Sangiran melalui games interaktif ini sangat efektif. Terbukti dengan tingginya minat mahasiswa serta pelajar terhadap kuis melalui games interaktif. Minat yang sama dari pengunjung juga tampak ketika menyaksikan teknologi AR pada buku publikasi koleksi BPSMP Sangiran.

“Tampilan augmented reality pada buku-buku Sangiran serta Games interaktif yang kami ikuti tadi sangat menarik dan dapat menambah pengetahuan kami tentang Museum Sangiran dan manusia purba”, ujar Hanif salah satu mahasiswa Unsoed Fakultas Ilmu Budaya, Sabtu (25/11/2018).

Metode pemanduan multimedia ini menjadi salah satu solusi penyebarluasan informasi nilai penting Situs Manusia Purba Sangiran agar generasi muda lebih tertarik mengenal kekayaan budaya yang dimilikinya. Karena aplikasi ini dapat dijalankan dari manapun dan oleh siapapun. Hal ini dapat pula meningkatkan rasa cinta dan bangga pada generasi muda, yang pada nantinya dapat menumbuhkan semangat untuk melestarikan cagar budaya di sekitarnya. (Ath)