BPSMP Sangiran hadir memeriahkan Museum Goes to Campus (MGtC) 4 yang berlangsung sejak tanggal 29 hingga 31 Oktober 2019 bertempat di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram, S.H. Universitas Sebelas Maret (UNS). Dalam gelaran ini, koleksi yang ditampilkan menceritakan kisah Sangiran sejak menjadi laut hingga berubah menjadi daratan dengan berbagai materi pelengkapnya.
Dari koleksi dan pelengkapnya itu, dihadirkan patung rekontruksi Homo erectus yang menjadi “idola” pengunjung. Patung rekonstruksi ini menggambarkan sesosok pria tangguh yang menghadapi berbagai halangan dan rintangan dalam kehidupan. Dengan menggenggam sebuah kapak perimbas berusaha berburu dengan berbagai bahaya yang menghadangnya.
Dia bukan saja menjadi pemanis bagi koleksi yang ditampilkan tapi juga banyak menjadi obyek foto bersama pengunjung. Dia menjadi penarik bagi pengunjung untuk berfoto bersama, merasakan kembali kerasnya hidup kala Homo erectus berjaya di Sangiran.
Iwan Setiawan Bimas selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran mengungkap tujuan menghadirkan patung rekonstruksi Homo erectus, “Kami ingin menghadirkan sosok manusia purba di MGtC 4 sehingga Homo erectus sengaja kami bawa. Hal ini guna memberi informasi pada pengunjung, kami ingin mengisahkan bahwa manusia hidup berkelompok dan keluarga menjadi kelompok pertama yang hadir pada manusia”.
Pengunjung yang melihat ada yang terkejut, mengerutkan kening, bergumam, atau mengungkapkan perasaannya seketika. Pertanyaan yang terlontar dari pengunjung seperti:
Uuuhhh kaget aku!!!
Apa ini?
Apakah ini manusia purba yang diawetkan?
Seperti inikah bentuk manusia purba?
Apakah ini sungguh atau hanya patung saja?
Apa maksud dari patung ini?
Pertanyaan itu yang banyak terlontar dari pengunjung yang baru pertama kali bersua dengan patung rekontruksi Homo erectus ini. Banyak dari pengunjung yang tertarik berfoto bersama dengan patung ini, ada yang berswafoto sebagai kenangan bagi mereka.
Pengunjung banyak yang tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk “berkenalan” langsung dengan patung rekontruksi Homo erectus ini. Berbagai pose dilakukan untuk menggambarkan ekspresi pengunjung dengan patung rekontruksi Homo erectus ini.
Pengunjung yang mengambil kesempatan berfoto bersama patung rekontruksi keluarga Homo erectus ini berasal dari berbagai tempat tapi kebanyakan berasal dari akademisi UNS.
Generasi milenial yang selalu meraih kesempatan berpose dan berfoto dengan suatu hal yang tidak biasa dan menarik. BPSMP Sangiran memberikan kesempatan itu dalam MGtC 4 guna memberi informasi dan pengetahuan.
Dengan menampilkan patung rekontruksi Homo erectus ini, diharapkan dapat mengisahkan perjalanan masa lalu manusia purba di Sangiran. Dengan mengenal perjalanan masa lalu manusia purba di Sangiran diharapkan mampu memberi sebuah pembelajaran secara sederhana.