Berbagai Informasi dengan Museum Sandi

0
213

Museum dapat digunakan publik untuk berbagai kegiatan rekreasi atau hiburan, edukasi dan penelitian. Hal ini selaras dengan fungsi museum yaitu untuk penyimpanan, perawatan, pengamanan, pemanfaatan, serta pelestarian hasil budaya. Pengertian museum menurut Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, serta mengomunikasikannya kepada masyarakat.

Bagi dunia pendidikan dan masyarakat umum, museum juga terbuka untuk kepentingan pengembangan pembelajaran dan rekreasi atau hiburan. Sebagai tempat mendapatkan edukasi berupa pengetahuan dan pengayaan wawasan sekaligus rekreasi atau hiburan. Persepsi museum saat ini mulai mengalami perubahan, bukan hanya sebagai tempat menggali pengetahuan belaka tetapi juga sebagai tempat rekreasi atau hiburan. Museum meberikan fasilitas publik guna mendapat akses rekreasi atau hiburan dengan memberikan tempat bermain anak contohnya.

Museum berfungsi juga sebagai sarana kegiatan riset dan penelitian bagi serta menyebarluaskan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Pengembangan ilmu pengetahuan tersebut perlu dibagi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan sesama pengelola museum. Hal ini dilakukan oleh pengelola Museum Sandi yang berkunjung ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan guna berbagi informasi terkait pengelolaan museum.

Dalam sambutannya, Muhammad Mujibur Rohman selaku Penanggungjawab Unit Museum Manusia Purba Klaster Krikilan mengungkapkan pengelolaan museum. “Dulu dikelola Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, sejak 2023 menjadi Museum dan Cagar Budaya. Di Sangiran dibagi menjadi beberapa unit, ada unit Krikilan, Ngebung, Dayu, Bukuran dan Manyarejo”.

Sebagai sebuah museum, Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan terus berusaha untuk mengembangkan diri. Pengembangan dan inovasi terus dilakukan untuk memberikan layanan informasi dan edukasi bagi pengunjung. “Sebagai pusat pra sejarah Indonesia, museum ini menampilkan koleksi pra sejarah di Indonesia”, tambah Mujib

Zuhro selaku perwakilan Museum Sandi menjelaskan bahwa kehadirannya ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan dalah untuk berbagi informasi dalam pengelolaan museum. “Kami bertujuan untuk silaturahmi dan mengenalkan Museum Sandi, ingin mengetahui bagaimana koleksi dipamerkan, dan sharing pengelolaan museum”.

Diskusi berlangsung dengan santai, berbagi informasi tentang pengelolaan museum dan bagaimana museum berperan dalam memberi edukasi pada masyarakat. Pengelolaan museum yang baik akan mengundang masyarakat untuk berkunjung dan merasa memiliki museum yang kemudian menjadi awal masyarakat mencintai koleksinya. Mengenal yang kemudian memunculkan cinta terhadap museum beserta koleksinya yang memiliki nilai sejarah dan pengetahuan bagi generasi penerus. (Wiwit Hermanto)