Itulah pertanyaan yang merebak setelah buku Santos luas diterbitkan. Meski merupakan hasil penelitian selama 30 tahun, banyak argumen-argumen Santos yang meragukan, karena, argumen-argumen itu hanyalah hipotetis yang belum teruji menjadi sebuah teori. Penafsiran-penafsiran yang hanya menggabungkan berbagai data, bahkan berwawasan mitos yang teramat kuat, menyebabkan argumen yang mengambang. Memang benar bahwa letusan gunung api yang luar biasa maupun gerakan lempeng tektonik yang kuat mampu menimbulkan tsunami yang luar biasa dahsyatnya. Akan tetapi, apakah benar bahwa Gunung Krakatau dan Gunung Toba purba, baik sendiri-sendiri atau pun keduanya, pernah meletus pada sekitar 11.600 tahun silam, ketika Benua Atlantis itu dinyatakan hilang? Pasalnya, Santos menyatakan bahwa letusan gunung api super yang sangat besar dari Gunung Krakatau “telah membuka Selat Sunda, memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra di Indonesia, dan membuat air taut membanjiri dataran-dataran rendah di Atlantis”.(Harry Widianto)
Selengkapnya silahkan klik disini